Jumat, 12 Desember 2008

Kasek Pukul Siswa

Pukul Siswa, Kepala Sekolah Jadi Tersangka
Palembang:
Polisi akhirnya menetapkan Kepala Sekolah (Kasek) SMA Veteran I (pagi) Fedwin Al Muhir (40),sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap siswanya.
Selain Fedwin, polisi juga menetapkan delapan siswa SMA Veteran 1 dan 2 sebagai tersangka. Seorang siswa dari SMA Veteran 1 dan tujuh siswa lainnya dari SMA Veteran 2 (siang). Mereka dianggap bertanggung jawab atas jatuhnya korban dalam tawuran di area SMA Veteran, Kamis (11/12) yang mengakibatkan Asril (17), siswa SMA Veteran 2 (sore) luka serius di bagian kepala.

Ketujuh siswa SMA Veteran 2 yang dijadikan tersangka adalah M Husin (18); Feri Supriadi (19); Mulyadi (17); Deka Apriansyah (17); Nur Apriadi (17). Selain itu Doni Lesmana (17); Salika Haryananda (17); serta seorang siswa SMA Veteran 1, Rico Candra (18). Meskipun telah ditetapkan sebagai tersangka, baik kasek dan delapan siswa tersebut tidak ditahan.

Mereka hanya dikenakan wajib lapor setiap Senin dan Kamis. Sebelumnya, akibat tawuran yang melibatkan siswa SMA Veteran I dan 2, Kamis (11/12) siang, seorang siswa Kelas 3 IPS dari SMA Veteran 2 (siang) bernama Asril mengalami luka serius di bagian kepala dan terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Khodijah Palembang.

Dugaan sementara, luka robek di kepala korban akibat dipukul Kasek SMA Veteran 1 Fedwin Al Muhir.

Kepala Kepolisian Sektor Kota (Kapolsekta) IB I Palembang Ajun Komisaris Polisi Imam Tarmudi melalui Kepala Unit Reserse Kriminal Inspektur Dua Wira Prayatna mengungkapkan, dalang kerusuhan yang melibatkan siswa SMA Veteran pagi dan sore adalah Rico Candra, warga Jalan Perintis Kemerdekaan, Lorong Produksim.

Menurut Wira, awalnya Rico dan Feri Supriadi saling pelotot,yang berujung perkelahian. Siswa SMA Veteran siang yang melihat ada temannya berkelahi langsung mengejar Rico hingga hampir ke kelasnya. “Melihat Rico dikejar, teman-temannya keluar kelas dan balik mengejar kelompok siswa SMA Veteran siang, ”paparnya.

Situasi semakin tidak terkendali hingga terjadilah tawuran antarkedua kelompok. Saat itulah berdasarkan keterangan M Husin dan Feri Supriadi, Kasek SMA Veteran pagi ikut memukul korban Asril. Berdasarkan laporan dari M Husin, akhirnya polisi menetapkan oknum kasek sebagai tersangka.

Kedelapan siswa itu juga ditetapkan sebagai tersangka karena terlibat tawuran. “Kami memang tidak melakukan penahanan terhadap tersangka dengan pertimbangan mereka masih sekolah, dan pihak sekolah telah menjamin. Selain itu, selama menjalani pemeriksaan, mereka cukup kooperatif,” papar Wira.

Sementara itu, terkait kasus pemukulan yang diduga dilakukan Fedwin Al Muhir terhadap Asril, pihak Yayasan Veteran Kota Palembang masih akan menyelidiki kasus tersebut lebih lanjut. Zawawie Said, Ketua Legiun Veteran RI Kota Palembang yang juga menjabat sebagai Pembina Yayasan Veteran menuturkan, pihaknya baru akan meminta konfirmasi yang jelas dari pihak pengurus Yayasan Veteran tentang permasalahan yang sebenarnya.

Namun, hingga kini informasi yang diperoleh belum secara keseluruhan. ”Sebagai Ketua Pembina Yayasan Veteran, saya berpendapat bahwa ini bukanlah masalah kecil. Namun, tidak juga untuk dibesarbesarkan. Untuk itu, pihak yayasan akan membicarakan masalah ini secara internal,” ujar Zawawie di ruang kerjanya kemarin.

Zawawie mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya belum dapat memutuskan sanksi apa yang akan diberikan kepada Fedwin. Itu karena pihaknya belum mengetahui secara pasti apa penyebab pemukulan tersebut. Jika hal itu dilakukan secara tidak sengaja dan spontanitas, tentu pihak yayasan akan memiliki pertimbangan lain.

”Untuk itu, kasus ini harus di usut kembali sehingga permasalahan tersebut dapat diselesaikan secara bijaksana,” papar Zawawie. Dia mengungkapkan, tugas dari pihak Yayasan Veteran mengawasi sampai sejauh mana tanggung jawab kasek dan guru dalam menangani proses kegiatan belajar mengajar.

Untuk itu, pihaknya mengimbau semua pihak terkait meningkatkan kedisiplinan. Jangan sampai nama baik sekolah tercemar hanya garagara tingkah anak didiknya. ”Kami akan menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Selama ini kami mengenal kalau Pak Fedwin ini berkepribadian cukup baik.
Mungkin dia tidak sengaja memukul karena ingin melerai. Agar lebih objektif, kami juga ingin meminta pendapat dari guru dan juga siswa lainnya yang melihat kejadian ini,” tandasnya.

Ahmad Jauh, salah satu guru SMA Veteran Pagi mengungkapkan, akibat kejadian ini para siswa SMA tersebut tertunda melaksanakan ujian semester.

Pelaksanaan ujian hanya bisa dilakukan jika ada persetujuan dan pengawasan dari kepala sekolah.Namun, ini ujian semester dan bukan ujian nasional (UN). Untuk itu, pihaknya masih memiliki toleransi. ”Saat ini kami tidak bisa memberikan kesimpulan karena masih dalam kondisi darurat.

Ujian tersebut pasti akan kami laksanakan sebagaimana mestinya. Namun karena saat ini kepala sekolah berhalangan, bagaimana pelaksanaannya seharusnya wewenang tersebut diambil alih oleh pihak yayasan,” ujar Ahmad. Menanggapi hal ini,Ketua Yayasan Veteran Djuanidi menuturkan, pihak yayasan belum mendapatkan informasi dari pihak sekolah jika pelaksanaan ujian ditunda.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak sekolah terkait hal ini. Namun, jika pelaksanaan ujian tersebut belum dapat dilaksanakan, selambatnya akan di tunda hingga Senin (15/12).. ”Dalam tenggang waktu itu, kami akan mencari solusinya. Misalnya bagaimana pelimpahan wewenang selama kepala sekolah masih berhalangan atau hal lainnya,”ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Palembang Hatta Wazol menjelaskan, jika memang ujian tersebut belum dapat dilaksanakan, tidak masalah untuk ditunda. Pelaksanaan ujian membutuhkan kondisi yang kondusif agar siswa dapat mengisi soal ujian dengan sebaik-baiknya.

“Kebijakan pelaksanaan ujian semester tergantung dari sekolah masing-masing. Begitu pula dengan soalsoalnya dibuat oleh sekolah masing-masing.Hal ini hanya akan berpengaruh pada tataran intern sekolah yang bersangkutan dan tidak akan meluas ke sekolah yang lain” tambahnya. (sir)

Tidak ada komentar: