Selasa, 09 Desember 2008

perampok ganas

Sekeluarga Nyaris Tewas Terpanggang Dibakar Perampok

Palembang, Sinar Harapan


Satu keluarga yang tinggal di Dusun Trans-Baru,Desa Marga Tani,Musi Rawas, nyaris tewas terpanggang hidup-hidup di dalam rumahnya yang dibakar perampok, Rabu (3/12).

Perampok yang diperkirakan berjumlah sepuluh orang itu membakar rumah korban. Akibatnya, api juga melumatkan seluruh perabotan, bengkel, berikut 4 unit sepeda motor dan 4 mesin genset. Tak hanya itu, seluruh barang berharga milik korban berupa perhiasan emas sebanyak 10 suku, uang tunai Rp50 juta, dan sejumlah barang dagangan, habis dikuras perampok.

Kendati tidak ada korban jiwa, tragedi yang terjadi kemarin memaksa pemilik rumah Suhartono (35) dan istrinya ,Fadiah (30), serta kedua anaknya, Eko (10) dan Citra (2,5) harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Ibnu Siti Aisyah,Kota Lubuklinggau, karena menderita luka bakar di sekujur tubuh.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Mura Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Herry Nixons membenarkan adanya kejadian tersebut. Dia menjelaskan, aksi perampokan berawal saat tiga dari 10 pelaku datang ke rumah korban dengan mengendarai sepeda motor.

Saat berada di rumah korban, tiba-tiba salah satu pelaku langsung menodongkan senjata api ke arah korban. Setelah berhasil mengancam dan masuk ke rumah korban, pelaku langsung menempatkan seluruh penghuni rumah di ruang tengah.Tak lama kemudian, tujuh pelaku lainnya juga muncul di tempat kejadian perkara (TKP).

Sambil tetap menodongkan senjata api dan senjata tajam, para perampok memaksa korban menunjukkan tempat penyimpanan uang dan barang berharga.Lantaran takut, korban pun terpaksa menuruti permintaan perampok. Setelah menguras barang berharga, para perampok membakar rumah korban.

Mereka sengaja mengunci pintu rumah agar korban dan keluarganya tidak bisa keluar. “Selain menguras harta dan ingin membakar korban hidup-hidup, perampok itu juga sempat memukul anak korban dengan gagang pistol,” ujar Kapolres.Kendati korban sudah berteriak-teriak minta tolong karena api sudah membesar, para perampok tetap acuh, bahkan mengancam para tetangga korban untuk tidak memberi pertolongan.

Setelah para perampok pergi,korban kemudian mendobrak pintu belakang rumahnya sambil berteriak minta tolong. Sekitar pukul 04.00 WIB,korban beserta istri dan dua anaknya yang mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya, langsung dibawa para tetangga ke RS Siti Aisyah, Kota Lubuklinggau.

“Untunglah korban dan keluarganya berhasil menyelamatkan diri di tengah api yang telah membesar,” papar Kapolres embari mengatakan,pihaknya masih melakukan penyelidikan guna mengejar para pelaku.

Slamet, tetangga korban tak menyangka para perampok akan membakar rumah korban.“Kami sebenarnya sudah tahu ada perampok.Tetapi,kami tidak berani keluar rumah karena takut dibunuh,” ujarnya singkat. (sir)







Perampokan dan Pembakaran Didasar Dendam Utang Sembako


Palembang:

Akhirnya terungkap, perampokan disertai pembakaran satu keluarga di Musirawas (Mura) didasari utang sembako pelaku yang selalu ditagih korban.

Ini terungkap setelah pihak Polres Mura berhasil membekuk sembilan dari sepuluh perampok yang telah membakar rumah dan keempat anggota keluarga korban mengalami luka bakar serius serta mengancam para tetangga korban tersebut.

Berdasarkan pengakuan kesembilan tersangka, aksi perampokan itu ternyata sudah direncanakan secara matang oleh tersangka Sudaryanto beberapa waktu lalu. Sekitar pukul 09.30 WIB Minggu (30/11), tersangka bersama pelaku lain berkumpul di rumahnya untuk merampok korban Sutono.

Menurut pengakuan Sudaryanto selaku otak perampokan sadis tersebut, dirinya dendam kepada korban Sutono yang selalu menagih utang kepadanya. “Utang itu bukan berbentuk uang, melainkan barang berupa sembako di warung korban. Aku berutang karena terpaksa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya. Karena korban selalu menagih utang tersebut, tersangka kesal dan merencanakan perampokan itu.

Sembilan dari sepuluh pelaku kejahatan dengan kekerasan tersebut berhasil dibekuk satu per satu pascakejadian di tempat yang berbeda. Kesembilan pelaku ternyata warga Desa Marga Tani, Kecamatan Jayaloka. Mereka adalah Sudaryanto (21), Romli Effendi (24), Hery (25), Andi Saputra (17), Edy Suryanto (19), Bustomi (30), dan Jumadi (25).

Dua pelaku,yakni Amansyah alias Manco (27) dan Jarot (30), terpaksa dihadiahi dua butir timah panas pada lutut kiri dan kanan karena hendak melarikan diri saat disergap petugas. Sementara, satu tersangka lagi bernama Amin hingga kini masih buron.

Kepala Polres Mura Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Herry Nixons didampingi Kasatreskrim AjunKomisaris Polisi (AKP) FX Winardi Prabowo menjelaskan, penangkapan terhadap kesembilan tersangka dilakukan secara terpisah.

Setelah mendapat laporan dari tempat kejadian peristiwa (TKP) pada Kamis (4/12) sekitar pukul 03.00 WIB, pihaknya berhasil menangkap Sudaryanto, dalang utama perampokan, saat sedang tertidur lelap di rumahnya. Dari pengakuan Sudaryanto, petugas berhasil mengamankan satu per satu pelaku lainnya, dimulai dari Bustomi, Jumadi, Suhartini alias Jarot, Romli Effendi, Hery, Andi Saputra, hingga Edy Suryanto.

Sementara tersangka Amir berhasil kabur. “Dari salah satu tersangka, kami berhasil mengamankan satu senjata api rakitan laras panjang berisi peluru. Kini, kesembilan pelaku sudah kami tahan di Polres Mura guna penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya sembari mengatakan, kesembilan pelaku akan dijerat Pasal 365 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 9 tahun penjara serta UU Darurat tentang Kepemilikan Senpi.

Sementara keempat korban, kini masih dirawat intensif di RS Lubuklinggau. Citra (2) dan Eko, kini masih tergolek lemas.
Sementara, orangtua bocah malang itu, Sutono (35) dan istrinya,Wagiya (30), yang juga dirawat hanya bisa memandangi kedua anak kesayangannya, yang terus merintih kesakitan. Pasalnya, kondisi luka bakar menyelimuti hampir di badan mereka yang terbaring lemas dan tak bisa berbuat banyak terhadap kedua anaknya.
Keempat korban mengalami luka bakar serius. (sir)

Tidak ada komentar: