Kamis, 18 Desember 2008

Warga Flores Telantar

Puluhan Warga NTT Telantar di Palembang

Palembang:
Sekitar 44 warga asal Desa Paimilu, Kecamatan Feirii, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), telantar di Kota Palembang Kamis (18/12).
Mereka telantar setelah kena tipu oleh tersangka Pansur (30), subkontraktor PT BAP, perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan Akasia Putih yang berlokasi di Simpang Heran Jalur 27, Mariana, Banyuasin. Karenanya, mereka mendatangi Polda Sumatera Selatan (Sumsel) untuk meminta perlindungan hukum.

Seorang perwakilan korban Stanis Panus alias Tans (31), melapor ke Polda dengan bukti laporan tertuang pada No Pol:LP/752/XII/2008-Siaga Ops. Dalam laporannya, korbanmengungkapkan, sebelum berangkat ke Sumsel,terlebih dulu dia bertemu dengan tersangka di kampung halamannya.

Saat itu, tersangka menjanjikan pekerjaan dengan upah yang lumayan. Lalu, dia diminta mencari tenaga kerja yang siap bekerja. Tersangka pun menawarkan ke beberapa orang.Tawaran yang diajukannya disambut baik pencari kerja dan mereka bersedia untuk bekerja sebagai tukang tanam dan pemelihara kebun.

Semula tersangka menjanjikan untuk satu hektarenya mereka diupah Rp180.000 untuk menanam akasia. Kemudian, mereka membuat kelompok yang setiap kelompoknya terdiri atas lima orang. Lantaran percaya dengan janji tersangka, mereka lalu menjalankan tugasnya. Sejak 8 Mei 2008,mereka bekerja di tempat tersebut.

Ketika berada di lokasi, tersangka Pansur menjanjikan bahwa setiap kelompok mendapat upah sebesar Rp20–30 juta. Dengan menggunakan tongkang, korban dan rekan-rekan sekampung bersama tersangka Pansur berangkat dari lokasi perkebunan ke Palembang. Sebelum berangkat, tersangka sudah menyerahkan uang untuk setiap kelompok sebesar Rp2–5 juta.

Namun, saat ditanya uang sisanya akan dibagikan di mana, tersangka menjawab nanti setelah tiba di loket bus. Setibanya di Palembang, tersangka lalu mengajak mereka ke sebuah loket bus yang ada di kawasan Musi Dua.Namun, rupanya itu hanya akal bulus tersangka.

Setibanya di loket bus itu, tersangka pamit untuk pergi sebentar, tapi ternyata dia langsung kabur.

“Kami sempat menunggu,tapi dia tidak datang-datang.Karena bingung, kami lalu mendatangi kantor polisi untuk melaporkan tersangka yang telah menipu kami. Rencananya, kami akan Natal di kampung.
Namun dengan kejadian ini, keinginan kami kandas,”kata korban. (sir)

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumsel Kombes Pol Jodi Heriyadi membenarkan bahwa pihaknya menerima laporan warga tersebut. Kini, laporan sudah diteruskan ke reserse kriminal (reskrim) untuk proses hukum lebih lanjut. (sir)

Tidak ada komentar: