Rabu, 18 Februari 2009

Biarawan Tewas






Kuburan disiapkan

Lokasi mobil yang terjun maut ke Sungai Lubay

Rumah Sakit Roma Katolik Charitas


Kecelakaan Maut, Delapan Biarawati Fransiscanes Tewas Mengenaskan

Palembang:

Bermaksud melayat orang tua rekan meninggal, delapan biarawati Charitas Palembang meninggal dalam kecelakaan maut Rabu pagi (18/2). Termasuk sopir, korban tewas berjumlah sembilan orang. Hanya satu, biarawati yang selamat namun dalam kondisi kritis.
Peristiwa yang menewaskan biarawati ordo Fransiscanes ini terjadi setela mobil minibus jenis Kijang Kapsul T 1756 DC warna merah yang mereka tumpangi terjun bebas dari jembatan Beringin I, Desa Beringin, Kecamatan Lubai, Muaraenim.
Sopir Kijang, Yanto ditemukan tewas. Sementara enam biarawati lainnya tewas seketika di tempat kejadian.
Usai kejadian, dari 10 penumpang mobil (termasuk sopir) hanya enam yang meninggal di tempat kejadian.
Kronologis kejadian enam korban meninggal di tempat. Sedangkan empat lainnya sempat mendapat perawatan di Puskesmas Beringin yang berjarak sekitar 200 meter dari lokasian kejadian. Namun, karena kondisinya kritis satu persatu korban tewas.
Dua korban lain yakni Suster Lorensia Fch dan Sisceltra sempat dilarikan ke RSUD Prabumulih tetapi Lorensia akhirnya juga tewas. Kedelapan suster yang tewas adalah Benedikta Fch, Yose Fch, Fenita Fch, Germanda Fch, Aurela Fch, Esila Fch, Mariana Fch, Lorensia Fch.
Biarawati Silcestra kini selamat dan sekarang menjalani perawatan intensif di RSRK Charitas, Palembang.
Informasi di lapangan, mobil yang berpenumpang 10 orang tersebut dari arah Palembang tujuan Martapura, Ogan Komering Ulu Timur. Saat tiba di tikungan jembatan mobil terjun bebas dari jembatan dan jatuh ke sungai Lubai dalam posisi terbalik.
Jufri (42), penduduk setempat yang rumahnya berada sekitar 50 meter dari lokasi kejadian mengatakan mereka mendengar suara keras saat kecelakaan tersebut. Tak berapa lama warga pun melakukan evakuasi dan melaporkan kejadian ke aparat kepolisian.
Menurut salah satu suster, Stevany ketika ditemui,Rabu (18/8) membenarkan adanya kecelakaan yang merengut nyawa sejumlah suster yang bekerja di Palembang dan merupakan warga OKUT tersebut.
"Sejauh ini kita belum dapat merinci siapa saja mereka yang meninggal itu, namun kuat dugaan mereka warga OKUT yang dulunya pernah bekerja di RS Charitas Gumawang ini," ujarnya tanpa mau merinci nama-nama suster dimaksud.
Masih menurut Stevany, pihaknya juga belum mengetahui secara persis lokasi kejadian, namun dari infromasi yang didapat pihak rumah sakit ini, kelima suster tersebut dari kota Palembang dengan tujuan desa Banuayu Kecamatan Buay Pemuka Peliung.
"Tujuan mereka itu sebenarnya bukan ke Rumah Sakit Charitas melainkan hendak ke Desa Banuayu karena ada orangtua salah satu yang sakit," paparnya. Yakni orang tua Suster Benedicta. (sir)

Daftar Nama korban:

Sr M Benedikta FCh
Nusa Tungga, 9 Mei 1961

Sr M Aurella FCh
Cibuk Lor, 15 November 1968

Sr M Yose FCh
Sidomulyo, 3 April 1973

Sr M Mariana FCh
Lubukrejo, 8 September 1984

Sr M Evilla FCh
Maumere, 3 Oktober 1970

Sr M Laurentiana FCh
Kabanjahe, 14 April 1986

Sr M Germanda FCh
Holak, Minahasa, 25 Mei 1977

Sr M Venita FCh
Banyu Ayu, Martapura 6 November 1986

Tidak ada komentar: