Minggu, 08 Februari 2009

PT BA Target 50 Juta Ton/Tahun




Dirut PT BA Sukrisno saat pelucuran buku Batubara, Gerakan Nasional K3 serta HUT PTBA ke 28 di Tanjung Enim, Kab Muaraenim, Sumatra Selatan, Minggu (8/2).




2014, PT BA Targetkan Produsi 50 Juta Ton/Tahun

Tanjungenim:

PT Tambang Bukit Asam (PTBA) menargetkan pada 2014 sejumlah proyek pengembangan dapat terealisasi guna mendukung produksi batu bara yang ditargetkan mencapai 50 juta ton per tahun.
Dirut PTBA Sukrisno, Minggu (8/2) di Tanjungenim mengungkapkan sejumlah proyek pengembangan tersebut, diantaranya, kerjasama patungan PTBA dengan PT Kereta Api dalam membentuk anak perusahaan yang diberi nama Sriwijaya Kereta Api Trans (SKAT) dengan komposisi modal PT SKAT adalah 30% dari PT BA atau setara Rp464,197 miliar dan 70% dari PTKA atau setara Rp 1,083 triliun.

“Bila kerjasama ini terlaksana tentunya produksi batubara dapat terangkut mencapai 20 juta ton per tahun,”ungkapnya disela-sela pelucuran buku batubara, Gerakan Nasional K3 serta HUT PTBA ke 28 di Tanjung Enim, Kab. Muaraenim, Sumatra Selatan.

Menurutnya, saat ini pembentukan perusahaan patungan tersebut masih menunggu pembebasan pajak senilai Rp309 miliar yang diurus oleh PTKA melalui Meneg BUMN dengan mengusulkan permohonan di Departemen Keungan.

Namun, lanjut dia apabila usulan tersebut ditolak, pihaknya tepat akan mewujudkan pembentukan anak perusahaan tersebut.

“Kami sudah sepakat perusahaan patungan tetap akan direalisasikan, nanti kita cari solusinya,”paparnya.

Dia mengungkapkan paling tidak pada semester I tahun ini target pembentukan perusahaan tersebut sudah terealisasi.

Untuk meningkatkan produksi 50 juta ton per tahun, sambung Sukrisno, pihaknya juga akan membangunan PLTU berkapasitas 4X600 Mw yang berlokasi di Tanjung Enim, Sumatra Selatan. PLTU itu juga merupakan salah satu proyek ekspansi PTBA dengan nilai investasi mencapai sekitar US$ 2,7 miliar.
Dia menjelaskan proyek ini, PTBA menggandeng beberapa pihak yang akan membantu penggenjotan dana, yakni China Huadian Corporation dengan porsi kepemilikan sebesar 55%, PT PLN sebesar 8%, PT Truba Manunggal sebesar 8%, dan Pemda Sumatra Selatan sebesar 1% persen. Sedangkan PTBA sendiri menguasai 28% kepemilikan dan total proyek sekitar Rp40 triliun.


Selanjutnya, pembangunan rel baru kereta api pengangkut batu bara dari Lampung ke Sumatra Selatan sepanjang 308 kilometer ditargetkan selesai pada tahun 2013. Rel ini secara khusus dipakai untuk kepentingan angkutan batu bara dan bisa digunakan pihak lain dengan sistem sewa.

Proyek rel kereta api tersebut akan digarap oleh sebuah perusahaan baru hasil konsorsium antara PT Bukit Asam, PT Transpacific Railway Infrastructure, dan China Railway Engineering Corp dengan nilai total investasi sekitar US$1,06 miliar.

”Proyek ini akan didanai dengan menggunakan sistem sharing, yakni PT BA membayar cash 10%, Transpacific 80%, dan China Railway 10%,”ungkapnya.
Belum lagi ujarnya proyek rel kereta api sepanjang 270 km yang digagas Pemprov Sumsel menuju pelabuhan Tanjung Api-api.

Sebab dengan dibangunnya proyek tersebut tentu PTBA dapat berkembang, dan produksi bisa mencapai 50 juta ton lebih, sebab potensi batubara di Sumsel masih yang terbesar di tanah air.
“Kita bisa sharing kalau ada permintaan dengan pemprov, bisa saja kontribusi kita 10%-20% pendanaannya,”ulasnya.

Dia menyebutkan dengan pengembangan sejumlah proyek tersebut bukan saja produksi bisa tercapai 50 juta ton pada lima tahun ke depan, namun laba PTBA bisa meningkat lagi, karena dari produksi 10 juta ton saja per tahun pada tahun ini, laba meningkat mencapai Rp1,8 triliun. (sir)

Tidak ada komentar: