Minggu, 22 Februari 2009

Pelanggan Telkomsel 1,9 Juta/Bulan





Tumbuh Fantastis: Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno saat menjelaskan tentang pertumbuhan pelanggan Telkomsel yang mencapai 1,9 juta perbulan, sehingga per Januari 2009 dipercaya melayani 67,2 juta pelanggan atau sekitar 50% pengguna ponsel di Indonesia. Di akhir tahun 2008 pelanggan Telkomsel mencapai 65,3 juta dengan pertumbuhan pelanggan 17,4 juta atau meningkat 42 persen dibanding pertumbuhan pelanggan tahun 2007 yang hanya 12,3 juta.









Pelanggan Telkomsel Bertambah 1,9 juta Sebulan

Jakarta:

Tingginya kepercayaan pengguna selular terhadap kualitas layanan Telkomsel tergambar dari angka pertumbuhan pelanggan yang sangat fantastis yakni 1,9 juta pelanggan baru hanya dalam waktu 1 bulan di Januari 2009.

Dengan penambahan 1,9 juta ini, per Januari 2009 Telkomsel dipercaya melayani 67,2 juta pelanggan atau sekitar 50% pengguna ponsel di Indonesia. Dari jumlah tersebut, kartu prabayar simPATI memberikan kontrubusi tertinggi yakni 45 juta pelanggan disusul Kartu As 20,3 juta dan kartuHALO paskabayar 1,9 juta pelanggan.

Di akhir tahun 2008 pelanggan Telkomsel mencapai 65,3 juta dengan pertumbuhan pelanggan 17,4 juta atau meningkat 42 persen dibanding pertumbuhan pelanggan tahun 2007 yang hanya 12,3 juta.

Direktur Utama Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno mengatakan, “Tingginya kepercayaan masyarakat yang mempercayakan urusan komunikasi selularnya kepada Telkomsel merupakan kebanggaan yang tak ternilai. Namun hal ini tidak lantas membuat kami berpuas diri karena tanggung jawabnya makin besar untuk memberikan yang terbaik kepada pelanggan.”

Seiring dengan tingginya pertumbuhan pelanggan dan penurunan tarif di tahun 2008, trafik komunikasi pelanggan atau sering disebut Minute of Usage (MoU) Telkomsel meningkat 257 persen menjadi 90,2 miliar menit dari sebelumnya 25,2 miliar menit di tahun 2007.

Berdasarkan laporan Deutche Bank terbaru yang dikutip Depkominfo, saat ini tarif telepon selular di Indonesia merupakan yang paling murah di Asia yakni US$ 0,015 per menit. Dengan kondisi dimana seluruh operator telah memberlakukan tarif yang sangat murah dan relatif sama, tentunya menjadikan kompetisi di tahun 2009 akan mengedepankan kualitas layanan yang berfokus pada peningkatan kapasitas dan kualitas network serta pelayanan pelanggan (customer service) .

“Sebagai Service Leader, kami selalu berupaya memberikan yang terbaik bagi pelanggan dengan memenuhi 5 parameter pokok kebutuhan pengguna ponsel yakni : jaringan yang luas, network berkualitas, inovasi produk, mutu pelayanan pelanggan, dan tarif yang semakin terjangkau,” ungkap Sarwoto.





Strategi Telkomsel: Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno didampingi GM Corporate Communications Azis Fuedi saat menerangkan konsep G = 3L + 3Y. Dalam rangka menghadapi persaingan di industri selular yang semakin kompetitif, Telkomsel menerapkan konsep strategi G = 3L + 3Y, di mana fokusnya antara lain pada komunitas hingga titik terkecil (Community), memperkuat sinergi parent companies (Synergy), dan peningkatan kualitas pelayanan (Quality) bagi pelanggan yang saat ini berjumlah 69 juta.







Untuk terus meningkatkan mutu layanan di tahun 2009, Telkomsel menginvestasikan US$ 1,5 miliar untuk memperluas coverage, peningkatan kapasitas dan kualitas jaringan, serta new business (mobile wallet, mobile broadband and content).

Dari sisi jaringan, sepanjang tahun 2008 Telkomsel telah membangun sekitar 6.000 BTS (Base Transceiver Station) sehingga kini berjumlah sekitar 27.000 BTS yang menjangkau lebih dari 95 persen wilayah populasi Indonesia. Dengan program USO yang dipercayakan pemerintah, maka layanan Telkomsel bisa menjangkau hampir 100 persen wilayah populasi Indonesia, dimana pada program USO ini akan menjangkau 24.051 desa.

”Program USO merupakan wujud nyata bahwa Telkomsel terus berupaya meningkatkan layanan hingga pelosok tanpa pilih-pilih, bukan motivasi bisnis semata. Kami ingin terus menghadirkan manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia, secepat mungkin seluruh wilayah Indonesia terbebas dari keterisoliran komunikasi. Negara Kesatuan Republik Indonesia yang memiliki luas 1,9 juta km persegi dengan dengan panjang 1/8 bentangan dunia, benar-benar terajut indah dengan adanya jaringan komunikasi,” ungkap Sarwoto.

Angka penetrasi selular di Indonesia masih sekitar 60% dari 240 juta penduduk. Dari perkiraan pertumbuhan pelanggan baru di tahun 2009 sekitar 20-30 juta, Telkomsel menargetkan bisa melayani 50%-nya dari jumlah tersebut atau sekitar 10-15 juta pelanggan baru. Tahun 2009 pertumbuhan pelanggan diperkirakan masih akan didominasi pelanggan di luar Jawa untuk kategori new customer dimana pemenuhan high growth dengan pembangunan BTS baru dan program USO. Di Jawa masih akan tumbuh, tetapi tidak sebesar di luar pulau Jawa dimana kebutuhan layanan selular di Jawa cenderung ke arah fitur dan layanan.

Telkomsel memandang bahwa pada dasarnya jaringan yang luas dengan core network yang senantiasa dipersiapkan untuk mendukung implementasi teknologi terkini, merupakan hal utama dalam melayani masyarakat selular Indonesia. Oleh karenanya jaringan Telkomsel dilengkapi dengan ragam berteknologi seperti GPRS (Global Packet Radio Service), EDGE (Enhanced Data rate GSM Evolution), 3G WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access) dan HSDPA (High Speed Downlink Packet Access).

Dengan mengimplentasikan teknologi terkini yang handal memungkinkan layanan Telkomsel menghadirkan keunggulan kompetitif melalui berbagai inovasi fitur nilai tambah (Value Added Services) seperti : Mobile Wallet T-Cash, Remittance (Transfer Uang di Luar Negeri), Mobile Broadband, Push email, Blackberry, Video Surveillance, Mobile Banking, dan m-Music. (sir/rel)

Tidak ada komentar: