Rabu, 18 Maret 2009

Pupuk Urea Bersubsidi








Pupuk Bersubsidi Dijamin Aman

Palembang


PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang menjamin pasokan pupuk hingga musim tanam September nanti aman.

Stok yang ada di sejumlah gudang mencapai 25.000 ton atau melebihi ketentuan SK Mentan yang hanya 18.000 ton.

“Petani di Sumsel tidak perlu khawatir karena selain dekat dengan pabrik, stok di sejumlah gudang sudah melebihi,” ungkap Sulva Ganie, Manager Pemasaran Pupuk Daerah (PPD) PT Pusri Palembang, Rabu (18/3).

Dia menjelaskan, realisasi penjualan urea bersubsidi hingga per 17 Maret mencapai 20.769,16 ton atau sekitar 52% dari aturan SK Mentan No.05/Permentan/OT.140/2009 yang ditargetkan mencapai 40.259,60 ton dari Januari hingga Maret 2009.

Sehingga dengan stok berlebih tersebut, kata Sulva, bisa menutupi daerah yang kekurangan pupuk urea bersubsidi.





Menurutnya kelebihan stok saat ini disebabkan belum adanya permintaan dari sejumlah petani menyusul tingginya curah hujan di Sumsel.

“Saat ini di Sumsel masih kondisi cuaca masih pancaroba, akibatknya banyak lahan yang tergenang air sehingga petani belum bisa menanam, sementara pupuk terus di produksi dan permintaan belum banyak,” jelasnya.

Dia menyebutkan hingga kini penyaluran pupuk masih disalurkan melalui distributor pengecer, kelompok tani yang terdaftar di Pusri dengan pola Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

Sulva menjelaskan stok pupuk urea bersubsidi hingga Maret yan ada di enam gudang di Wilayah Sumsel, yakni Gudang Bagor mencapai 3.434,50 ton, Gudang Naskah 5.910,49 ton, Gudang Kurungan Nyawa 3.369,50 ton, Gudang Martapura, Kab. OKU 1.729,53 ton, Gudang Mura, Kab Mura/Lubuk Linggau mencapai 1.124,73 ton, serta Gudang Lahat mencapai 2.408,45 ton.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Prov Sumsel, Darmansyah mengungkapkan untuk masalah pupuk urea bersubsidi untuk mendukung panen tahun ini cukup aman.

Dia menyebutkan dari 2,9 juta hektare lahan produktif di Sumsel menghasilkan gabah kering giling (GKG) di Sumsel. Sementara menghasilkan beras mencapai 1,8 juta ton. Setidaknya ada penambahan peningkatan panen tahun ini melebihi 5%.

“Kita tahun ini bisa diperkirakan surplus kembali karena panen sudah mencapai 7,85%,” paparnya.

Sementara, Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Sumsel Eppy Mirza menambahkan, saat ini untuk aturan main pendistribusian pupuk di Sumsel sudah sesuai RDKK.

Dari 15 kab/kota di Sumsel sudah 100% menyerahkan SK bupati dan sudah ditandaklanjuti dengan SK Gubernur.

Sehingga dengan adanya sudah diserahkannya SK tersebut pupuk bersubsidi di Sumsel sudah dapat disalurkan sesuai dengan RDKK masing-masing daerah.







Dia menyebutkan, saat ini distributor yang telah terdaftar mencapai 82 distributor, dengan 875 pengecer yang akan menyalurkan pupuk bersubsidi ke kelompok tani mencapai 10494 kelompok tani. (sir)

Tidak ada komentar: