Palembang,
Lomba bidar (perahu tradisional) yang
biasanya digelar saat peringatan Agustusan, akhirnya digelar pasca lebaran.
Meski demikian, ribuan warga Palembang
dan berbagai daerah di Sumsel memadati seputar Benteng Kuto Besak (BKB) dan
Jembatan Ampera, tempat digelarnya perlombaan tersebut.
Selain lomba perahu bidar, panitia juga
menggelar parade kapal hias. Untuk bidar, keluar sebagai juara perahu milik PT
Pelindo, diikuti PT Pusri dan Indofood. Lomba bidar diikuti sepuluh peserta.
Sementara untuk perahu hias, yang terdiri
dari dua kategori, yakni kecamatan dan organisasi/BUMN, dimenangkan peserta
dari Kalidoni-Ilir Timur I dan Disdikpora.
Wakil Walikota Palembang H Romi Herton
didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Palembang, M
Tabrani mengatakan, parade perahu motor hias tahun ini diikuti 10 peserta untuk
dua kategori, yakni kecamatan dan instansi, BUMN, dan organisasi.
Sedangkan untuk lomba bidar diikuti delapan peserta, termasuk tiga di antaranya bersal dari luar daerah seperti Kabupaten OKU Timur dan Musi Banyuasin (Muba).
Romi Herton mengakui masih banyak hal yang harus dikembangkan dalam even tahunan ini. Karena itu, ke depan pihaknya berjanji akan membuat kegiatan ini lebih semarak lagi dengan menundang seluruh kabupaten di Indonesia bahkan luar negeri. Ini semua tentu tidak terlepas dari ketersediaan dana yang besar.
Namun ke depan, perlombaan bidar dan parade motor hias akan dijadikan agenda rutin Pemkot Palembang yang pembiayaannya juga akan dianggarkan melalui APBD.
Sedangkan untuk lomba bidar diikuti delapan peserta, termasuk tiga di antaranya bersal dari luar daerah seperti Kabupaten OKU Timur dan Musi Banyuasin (Muba).
Romi Herton mengakui masih banyak hal yang harus dikembangkan dalam even tahunan ini. Karena itu, ke depan pihaknya berjanji akan membuat kegiatan ini lebih semarak lagi dengan menundang seluruh kabupaten di Indonesia bahkan luar negeri. Ini semua tentu tidak terlepas dari ketersediaan dana yang besar.
Namun ke depan, perlombaan bidar dan parade motor hias akan dijadikan agenda rutin Pemkot Palembang yang pembiayaannya juga akan dianggarkan melalui APBD.
Antusiasme masyarakat tampak terlihat
dengan kehadiran mereka di lokasi acara. Sepanjang pagar pembatas plaza
dipenuhi warga dari berbagai penjuru dalam wilayah Kota Palembang. Sebagian
besar mereka mengaku cukup merindukan lomba-lomba perahu hias dan bidar yang
hanya dapat dinikmati setahun sekali ini.
Wati, salah satunya. Warga asal Sekip ini datang bersama keluarga dan sejumlah tetangganya untuk menyaksikan lomba tersebut secara langsung. Kendati cukup senang, ia menyayangkan sedikitnya peserta yang berpartisipasi. Sehingga perlombaan terkesan kurang semarak.
Wati, salah satunya. Warga asal Sekip ini datang bersama keluarga dan sejumlah tetangganya untuk menyaksikan lomba tersebut secara langsung. Kendati cukup senang, ia menyayangkan sedikitnya peserta yang berpartisipasi. Sehingga perlombaan terkesan kurang semarak.
Lomba bidar dan perahu hias memang bukan hal
lasing di kalangan masyarakat Palembang.
Perlombaan seperti ini sudah akrab dan cukup rutin digelar saat “Agustusan”. Karena
beberapa tahun belakangan momen 17 Agustus bertepatan dengan bulan Ramadan,
kegiatan lomba dilaksanakan setelah lebaran.(sir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar