Sabtu, 14 Juli 2012

Bunuh Diri dari Ampera, Jasad Ditemukan Mengambang





Palembang, Sinar Harapan


Setelah tiga hari dinyatakan hilang pasca terjun bebas dari atas Jembatan Ampera, Jumat (13/7)  jasad Steven W Janson alias Abing (18) ditemukan mengambang di perairan Sungai Musi.


Saat ditemukan di dekat Dermaga Boom Baru, Palembang kondisi tubuh dan wajah korban sudah membengkak.

Setelah ditemukan warga, jasad Abing langsung dibawa ke Pos Pol Perairan Polresta Palembang Boom Baru, Palembang. Selanjutnya bersama tim SAR Palembang dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang untuk diautopsi.

Kepala Kantor SAR Palembang Marsono melalui Humas Kantor SAR, Taufan membenarkan jenazah Abing telah ditemukan. 

”Yang menemukan pertama kali warga lalu dibawa ke Kantor Pos Polisi Boom Baru. Kemudian bersama-sama k
ami membawa ke kamar jenazah RSMH Palembang,” jelas Taufan kemarin. Penemuan mayat korban bunuh diri ini juga dibenarkan Kapolresta Palembang, Kombes Pol Sabarudin Ginting.

Orang tua korban, Alwi dihadapan beberapa mantan teman akrab korban di SMA Methodis 2 Palembang, mengungkapkan kronologis Abing bisa terjun dari atas Jembatan Ampera. 

”Pagi saat kejadian saya dan Abing mau mencari sarapan pagi nasi gemuk. Namun saat mau pergi Abing bilang biar dia saja yang bawa motor. Lalu saya turuti kemauan Abing,” ungkapnya di kamar jenazah RSMH Palembang kemarin. Saat motor dibawa Abing melintas di depan Bundaran Air Mancur,Abing membelok ke arah kiri atau ke atas jembatan Ampera.

”Saya kaget sekali dan tidak bisa mencegah Abing karena saat dia memberhentikan sepeda motornya langsung berlari cepat dan me-manjat pagar Jembatan Am-pera yang mengarah ke Pasar 16 Ilir. Dia langsung loncat terjun ke bawah. Saya sempat berteriak minta tolong tapi setelah kami cari tubuh Abing sudah tengelam terbawa arus,” katanya. Ketika ditanya apa penyebab Abing nekat terjun dari Ampera,Alwi mengatakan s-eminggu sebelum kejadian sempat membawa Abing konsultasi ke pskiater.
 

 “Pesan pskiater saya diminta menjaga khusus Abing. Dokter bilang potensi bunuh diri Abing tinggi. Jadi tolong diawasi benar,” ujarnya.

Teman dekatnya, Riki (19), mengemukakan korban dikenal banyak teman dan mudah bergaul. ”Dia juga anaknya pintar. Sejak kelas satu selalu masuk ranking 3 sampai 7. Adapun hobinya main basket dan gitar,” kenangnya saat membesoek ke kamar jenazah RSMH Palembang, kemarin. (sir)



Tidak ada komentar: