Kamis, 19 Juli 2012

Kisruh PTPN-Warga OI, Gubernur Siap Pasang Badang Bela Rakyat



Palembang:

Gubernur Sumsel H Alex Noerdin menyatakan siap pasang badan membela warga kalau memang benar. Hanya saja, dia mengimbau agar warga tidak anarkis.

Demikian diungkapkan Gubernur dalam dialog selama 45 menit di lokasi PTPN VII, Kamis sore (19/7) Alex berharap warga menahan diri dan tidak terpancing provokasi pihak yang ingin memperkeruh suasana.

“Jika memang warga benar, maka saya yang pasang badan dan bersama-sama memperjuangkannya. Namun harus diingat bahwa sebuah niat baik dan usaha tersebut  akan menjadi sia-sia jika kita berbuat anarkis.

Alex berkesempatan berdialog denganw arga seusai melakukan kunjungan kerja ke Muaraenim. Bersama rombongan,  langsung meninjau lahan yang menjadi konflik antara PTPN VII unit usaha Cinta Manis dan warga setempat.

Alex Noerdin tiba di lokasi pukul 16.30 WIB, dan langsung menuju kantor PTPN VII guna mendengarkan penjelasan dari kepolisian yang mengamankan lokasi sengketa. Selanjutnya bersama unsur SKPD Pemprov Sumsel, Alex menuju lokasi yang masih dipenuhi ratusan warga.Alex kemudian menghampiri warga dan melakukan dialog untuk mendengarkan aspirasi secara langsung.

Bertahan di Desa

Direktur Walhi Sumsel Anwar Sadat memastikan kerusuhan yang terjadi merupakan skenario untuk  menyudutkan warga. Karenanya, untuk menghindari dan mengantisipasi agar warga tidak terjebak lagi, maka hari ini (Jumat, 20/7) warga tidak akan berada di lokasi lahan. “Mereka akan tetap berada di desa masing-masing. Sehingga, meminimalisasi upaya penyusupan dan pengalihan isu oleh pihak-pihak lain,” tegasnya.

Hanya saja, dia juga mengharapkan agar pihak aparat juga tidak melakukan upaya-upaya yang bisa memancing emosi warga. Diakuinya, banyak infomasi simpang siur di lapangan yang sengaja dibuat pihak-pihak tertentu agar kondisi semakin meruncing. Yang jelas, memang kondisi di lapangan saat ini masih simpang siur.  


Lumpuh Total

Manajemen PTPN VII unit usaha Cinta Manis memutuskan tidak menjalankan operasional seperti biasanya pascakerusuhan di lokasi perkebunan Rayon III, Desa Sribandung.

Manajemen PTPN VII unit usaha Cinta Manis belum dapat memastikan kapan melakukan kembali operasional mereka,
seperti melakukan pemanenan, penggiliran tebu, hingga produksi.

“Kami tidak lagi melakukan produksi sejak Senin (17/7). Sebenarnya kericuhan sudah terjadi pada Minggu (15/7) malam dan berlanjut hingga keesokan harinya.Daripada terjadi yang tidak diinginkan, terpaksa produksi dihentikan sementara,” kata Humas PTPN VII unit usaha Cinta Manis Hamid.

Menurut dia, penghentian produksi dilakukan tanpa batasan waktu, dengan asumsi melihat situasi di lapangan. Tidak berjalannya operasional PTPN VII secara otomatis berimbas terhadap waktu kerja karyawan dan buruh lepas.
Mereka belum bisa memastikan berapa besar angka kerugian PTPN selama tidak berproduksi. Pastinya karyawan baru akan bekerja apabila situasi dan kondisi membaik dan aman. 

Saat ini sejumlah personel kepolisian dengan persenjataan lengkap masih melakukan penjagaan di kawasan PTPN VII.“Akibat tidak melakukan produksi, berdampak terhadap pemenuhan kebutuhan gula area Sumsel.Apalagi,saat ini memasuki Ramadan dan Lebaran, tentunya konsumsi gula meningkat, sedangkan persediaan berkurang,” ungkapnya.

Membaik

Sementara itu kondisi Rusdi Tahar, anggota DPRD Sumsel  yang mengalami pemukulan oleh aparat hingga kemarin sudah membaik. Korban dirawat di RS RK Charitas Palembang kamar 502.

Ketua Komisi IV DPRD Sumsel Edward Jaya bersama rombongan membesoek rekan kerjanya.  Kunjungan ini sekaligus untuk mengetahui duduk perkara pecahnya bentrokan dan dikabarkan bahwa, Rusdi sempat ditangkap atau diamankan oleh pihak kepolisian.

"
Ada sejumlah luka di bagian wajah dan sekujur tubuh. Tapi sudah terlihat cukup baik. Kami juga mendengar langsung cerita yang sebenarnya terjadi di lokasi yang menyebabkan anggota kami menjadi korban pada saat pecah aksi massa di PTPN VII Cinta Manis," papar Edwar.
Koordinator Daerah Independent Police Watch (IPW) Sumsel Shofuansyah bersama Direktur Eksektif Ade Indra Chaniago dan tim kemarin juga melihat kondisi Rusdi Tahar.

“melihat kondisi korban, kami mengecam dan mengharapkan ada tidakan dan sanksi bagi aparat kepolisian yang melakukan tindakan tidak profesional dalam penanganan konflik dengan warga,” tegas Shofuansyah.

Kondisi Rusdi Tahar terlihat lebih baik dari hari sebelumnya. Lebam di mukanya berangsur pulih. Hanya saja ia masih harus menerima perawatan dan pemeriksaan lanjutan. (sir)

Tidak ada komentar: