Palembang:
Gubernur Sumsel H Alex Noerdin menyatakan siap pasang badan membela warga
kalau memang benar. Hanya saja, dia mengimbau agar warga tidak anarkis.
Demikian diungkapkan Gubernur dalam dialog selama 45 menit di lokasi PTPN VII, Kamis sore (19/7) Alex berharap warga
menahan diri dan tidak terpancing provokasi pihak yang ingin memperkeruh
suasana.
“Jika memang warga benar, maka saya yang pasang badan dan bersama-sama
memperjuangkannya. Namun harus diingat bahwa sebuah niat baik dan usaha
tersebut akan menjadi
sia-sia jika kita berbuat anarkis.
Alex berkesempatan berdialog denganw arga seusai melakukan kunjungan kerja ke
Muaraenim. Bersama rombongan, langsung meninjau lahan yang menjadi konflik
antara PTPN VII unit usaha Cinta Manis dan warga setempat.
Alex Noerdin tiba di lokasi pukul 16.30 WIB, dan langsung menuju kantor PTPN VII guna mendengarkan penjelasan dari kepolisian yang mengamankan lokasi sengketa. Selanjutnya bersama unsur SKPD Pemprov Sumsel, Alex menuju lokasi yang masih dipenuhi ratusan warga.Alex kemudian menghampiri warga dan melakukan dialog untuk mendengarkan aspirasi secara langsung.
Bertahan di Desa
Direktur Walhi Sumsel Anwar Sadat
memastikan kerusuhan yang terjadi merupakan skenario untuk menyudutkan warga. Karenanya, untuk
menghindari dan mengantisipasi agar warga tidak terjebak lagi, maka hari ini
(Jumat, 20/7) warga tidak akan berada di lokasi lahan. “Mereka akan tetap
berada di desa masing-masing. Sehingga, meminimalisasi upaya penyusupan dan
pengalihan isu oleh pihak-pihak lain,” tegasnya.
Hanya saja, dia juga mengharapkan
agar pihak aparat juga tidak melakukan upaya-upaya yang bisa memancing emosi
warga. Diakuinya, banyak infomasi simpang siur di lapangan yang sengaja dibuat
pihak-pihak tertentu agar kondisi semakin meruncing. Yang jelas, memang kondisi
di lapangan saat ini masih simpang siur.
Lumpuh Total
Manajemen PTPN VII unit usaha Cinta Manis memutuskan
tidak menjalankan operasional seperti biasanya pascakerusuhan di lokasi
perkebunan Rayon III, Desa Sribandung.
Manajemen PTPN VII unit usaha Cinta Manis belum dapat memastikan kapan melakukan kembali operasional mereka, seperti melakukan pemanenan, penggiliran tebu, hingga produksi.
“Kami tidak lagi melakukan produksi sejak
Senin (17/7). Sebenarnya kericuhan sudah terjadi pada Minggu (15/7)
malam dan berlanjut hingga keesokan harinya.Daripada terjadi yang tidak
diinginkan, terpaksa produksi dihentikan sementara,” kata Humas PTPN VII unit
usaha Cinta Manis Hamid.
Menurut dia, penghentian produksi dilakukan tanpa batasan waktu, dengan asumsi melihat situasi di lapangan. Tidak berjalannya operasional PTPN VII secara otomatis berimbas terhadap waktu kerja karyawan dan buruh lepas. Mereka belum bisa memastikan berapa besar angka kerugian PTPN selama tidak berproduksi. Pastinya karyawan baru akan bekerja apabila situasi dan kondisi membaik dan aman.
Saat ini sejumlah personel kepolisian dengan persenjataan lengkap masih melakukan penjagaan di kawasan PTPN VII.“Akibat tidak melakukan produksi, berdampak terhadap pemenuhan kebutuhan gula area Sumsel.Apalagi,saat ini memasuki Ramadan dan Lebaran, tentunya konsumsi gula meningkat, sedangkan persediaan berkurang,” ungkapnya.
Membaik
Sementara itu kondisi Rusdi Tahar, anggota DPRD Sumsel yang mengalami
pemukulan oleh aparat hingga kemarin sudah membaik. Korban dirawat di RS RK Charitas Palembang kamar 502.
Ketua Komisi IV DPRD Sumsel Edward Jaya bersama
rombongan membesoek rekan kerjanya.
Kunjungan ini sekaligus untuk mengetahui duduk
perkara pecahnya bentrokan dan dikabarkan bahwa, Rusdi sempat ditangkap atau
diamankan oleh pihak kepolisian.
"Ada sejumlah luka di bagian wajah dan sekujur tubuh. Tapi sudah terlihat cukup baik. Kami juga mendengar langsung cerita yang sebenarnya terjadi di lokasi yang menyebabkan anggota kami menjadi korban pada saat pecah aksi massa di PTPN VII Cinta Manis," papar Edwar.
Koordinator Daerah Independent Police Watch (IPW) Sumsel Shofuansyah bersama Direktur Eksektif Ade Indra Chaniago dan tim kemarin juga melihat kondisi Rusdi Tahar.
“melihat kondisi korban, kami
mengecam dan mengharapkan ada tidakan dan sanksi bagi aparat kepolisian yang
melakukan tindakan tidak profesional dalam penanganan konflik dengan warga,”
tegas Shofuansyah.
Kondisi Rusdi Tahar terlihat lebih baik dari hari sebelumnya. Lebam di
mukanya berangsur pulih. Hanya saja ia masih harus menerima perawatan dan
pemeriksaan lanjutan. (sir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar