Warga Bakar Kompleks Lokalisasi Sepancar
Palembang, Sinar Harapan
Ratusan warga Lawang
Kulon, Kelurahan Sepancar, Kecamatan Baturaja Timur, mengamuk dan menutup paksa
Lokalisasi Sepancar. Tanpa dikoordinasi, massa
membakar seluruh bangunan liar di lokasi itu.
Berdasarkan informasi, aksi yang dimulai sekitar pukul 14.30 WIB
itu membuat areal perkampungan di jalan lintas Sumatera Km 12 tersebut sebagian
besar habis terbakar.
Petugas kepolisian tidak dapat berbuat apa-apa atas aksi pembakaran dan penghancuran rumah bordir. Belasan rumah luluh lantak dengan suara ledakan dari dalam rumah. Penghuni lokalisasi hanya bisa berteriak dan berupaya mengeluarkan barang-barang berharga mereka agar tidak dilalap si jago merah.
Petugas kepolisian tidak dapat berbuat apa-apa atas aksi pembakaran dan penghancuran rumah bordir. Belasan rumah luluh lantak dengan suara ledakan dari dalam rumah. Penghuni lokalisasi hanya bisa berteriak dan berupaya mengeluarkan barang-barang berharga mereka agar tidak dilalap si jago merah.
Warga yang menginginkan lokalisasi ditutup
membawa alat berupa linggis, martil, dan kayu guna menghancurkan rumah yang
diduga digunakan sebagai tempat prostitusi.
Awalnya, massa hanya membongkar bangunan ilegal di lokalisasi. Karena mendapat perlawanan dari pemilik bangunan, warga akhirnya kalap. Tanpa diberi komando, massa langsung membakar kafe dan warung remang-remang di Lokalisasi Sepancar.
Awalnya, massa hanya membongkar bangunan ilegal di lokalisasi. Karena mendapat perlawanan dari pemilik bangunan, warga akhirnya kalap. Tanpa diberi komando, massa langsung membakar kafe dan warung remang-remang di Lokalisasi Sepancar.
Camat Baturaja Timur
Mirdailli yang datang ke lokasi kejadian
langsung menghubungi Dinas Penanggulangan Bahaya Kebakaran (PBK) OKU.
Mirdailli juga meminta Kasat Pol PP OKU Agus Salim agar menyiagakan personelnya di lokasi kejadian. “Saya minta agar anggota Pol PP berjaga di rumah penduduk di Lokalisasi Sepancar supaya tidak ikut dibakar massa,” katanya.
Mirdailli juga meminta Kasat Pol PP OKU Agus Salim agar menyiagakan personelnya di lokasi kejadian. “Saya minta agar anggota Pol PP berjaga di rumah penduduk di Lokalisasi Sepancar supaya tidak ikut dibakar massa,” katanya.
Kapolres OKU AKBP Azis
Saputra melalui Kasat Reskrim AKP Median Utama mengatakan, pihaknya melakukan
pengamanan secara persuasif untuk mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan.
Namun, jumlah personel yang diterjunkan berkisar 30 anggota dari Resmob, Intel,
dan Polsek Baturaja Timur, ditambah puluhan anggota Satpol PP, tidak mampu
membendung amukan warga.
Nariman (72), ,tokoh masyarakat Lawang Kulon,Kelurahan
Sepancar, mengatakan, sebelum men-sweeping kawasan yang dikenal sebagai
lokalisasi sejak 1970-an itu, mereka telah beberapa kali memberi peringatan.
Pihaknya juga telah melakukan pertemuan dengan para mucikari/germo, yang dihadiri camat, lurah, Polsek, Koramil, dan tokoh agama, untuk membuat kesepakatan agar tidak ada lagi aktivitas pelacuran di sana.
Pihaknya juga telah melakukan pertemuan dengan para mucikari/germo, yang dihadiri camat, lurah, Polsek, Koramil, dan tokoh agama, untuk membuat kesepakatan agar tidak ada lagi aktivitas pelacuran di sana.
Menurut dia, pihaknya akan selalu melakukan sweeping di
areal tersebut agar benar-benar kawasan tersebut bersih dari bentuk perzinaan.
“Warga sudah berkomitmen, bukan hanya kawasan ini, tapi jika kami menemukan
pasangan mesum, juga harus hengkang dari kampung ini,” tukasnya.
“Kita mengawasi dengan cara persuasif agar tidak terjadi tindak kriminalitas. Aksi ini merupakan warga yang meminta agar lokalisasi untuk ditutup atau tidak beraktivitas,” ucapnya. (sir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar