Rabu, 18 Juli 2012

Press releasenya independent police Watch

PRESS RELEASE Nomor : 003/IPW.SS/PR/07/2012

 Kecaman Keras terhadap Tindakan Represif Aparat Kepolisian dan Tugas yang Tidak Profesional dalam Tragedi Cinta Manis

 Menindaklanjuti permasalahan yang terjadi pada Kasus Pemukulan Anggota DPRD Sumsel (Bpk. Rusdi Tahar, SE), yang juga Dewan Penasehat Independent Police Watch Sumatera Selatan (Berita Sumex, Sripo, Tribun, Sindo tgl 18 Juli 2012) yang sedang menjalankan tugas dan fungsinya sebagai anggota DPRD dari Dapil Ogan Ilir (OI) dan Ogan Komering Ilir (OKI) di Lokasi Perkebunan Tebu milik PTPN VII Kabupaten Ogan Ilir (OI), kemarin (selasa, 17 Juli 2012).

Bahwa, Informasi yang kami terima, Pengamanan pihak kepolisian yang dipimpin langsung oleh Wakapolda Sumatera Selatan Brigjend Pol M. Zulkarnain, SH yang juga didampingi Kapolres Ogan Ilir (OI) beserta 400 anggota personil Brimob yang diturunkan dalam rangka pengamanan di Areal Perkebunan Tebu milik PTPN VII. Telah terjadi Insiden yang memalukan Institusi Kepolisian, dengan mengakibatkan beberapa orang warga menjadi korban akibat tindakan represif Aparat Kepolisian dalam menghadapi aksi massa Warga Cinta Manis Kab. Ogan Ilir (OI).

Salah satu di antaranya yang menjadi korban pemukulan oleh aparat Kepolisian adalah Bpk. Rusdi Tahar, SE yang semula akan meninjau lokasi, dan mencoba melakukan mediasi konflik antara warga dengan aparat kepolisian, justru mendapat perbuatan tidak menyenangkan saat berada di tengah-tengah kerumunan massa. Meskipun, beberapa menit kemudian baru diamankan oleh aparat kepolisian yang mengawalnya, sesuai dengan Intruksi Wakapolda Sumsel yang juga dikawal oleh aparat TNI. Namun, hal tersebut tentunya mencemari Institusi Kepolisian karena tidak profesional terkait Tugas dan Tanggungjawabnya dalam melakukan pengamanan teritori lokasi konflik.

 Berdasarkan fakta-fakta diatas, Kami Independent Police Watch (IPW) Sumatera Selatan sebagai lembaga yang concern terhadap issue Kepolisian yang Profesional, menganggap perlu untuk menyampaikan hal-hal sebagai berikut ;

 Pertama, Bahwa Insiden Pemukulan yang dilakukan kepada beberapa Warga Cinta Manis, dan Salah satu korbannya adalah Anggota DPRD Sumatera Selatan Bapak Rusdi Tahar yang juga merupakan Anggota Dewan Penasehat Independent Police Watch Sumatera Selatan, merupakan tindakan represif yang berlebihan oleh Aparat Kepolisian, serta tindakan yang sewenang-wenang.

 Kedua, Bahwa dari Insiden Pemukulan yang terjadi terhadap Warga Cinta Manis dan Bapak Rusdi Tahar, SE Anggota DPRD Sumatera Selatan, yang dilakukan oleh Aparat kepolisian diduga telah menyalahi Prosedur Pengamanan terhadap Aksi massa, yang seharusnya dilakukan dahulu dengan tindakan prefentif sebagai bentuk profesionalitas pengamanan terhadap Masyarakat.

 Ketiga, Bahwa dari Insiden tersebut Independent Police Watch Mengecam Keras tindakan Pemukulan dan Ketidakprofesionalan Aparat Kepolisian dalam menjalankan tugas pada Tragedi kerusuhan terkait Kasus sengketa antara warga Cinta Manis dengan PTPN VII.

 Keempat, Meminta kepada Kapolda Sumatera Selatan beserta segenap jajarannya untuk bertanggung jawab dan melakukan tindakan tegas (sanksi hukuman) terhadap oknum anggota kepolisian yang melakukan tindak kekerasan dan pelanggaran HAM di Lokasi Kejadian.

 Kelima, Mendesak kepada pihak Kepolisian Daerah Sumatera Selatan untuk menangani pengamanan sipil pada sengketa pertanahan (sengketa agraria) di Sumatera Selatan dengan tidak mengutamakan indikasi metode kekerasan dan indikasi kriminalisasi masyarakat. Demikian Release ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

 Palembang, 18 Juli 2012

 Hormat Kami,

Independent Police Watch Sumatera Selatan

Ade Indra Chaniago, Msi

Direktur Eksekutif 



 Mualimin, SH 
 Sekretaris Eksekutif 




 Mengetahui 


Sofhuan Yusfiansyah, 
Kordinator Daerah


SH Sri Lestari Kadariah, SH 
 Kordinator Harian

Tidak ada komentar: