Selasa, 03 Juli 2012
MOS dilarang gunakan atriubut I
PALEMBANG – Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Palembang melarang keras praktik-praktik perploncoan dan menggunakan atribut aneh dalam masa orientasi siswa (MOS).
Kasi Kurikulum SMP/SMA/- SMK Disdikpora Palembang Nursyamsu menyatakan, pihaknya tidak melarang pelaksanaan MOS.Menurut dia,kegiatan ini cukup penting untuk mengenalkan siswa pascamengikuti pelajaran nantinya.“Tetapi, jangan ada atribut-atribut aneh,seperti dasi, topi, permen, karton. Para guru pembina dan OSIS juga harus memantau langsung kegiatan itu,”ujarnya.
Sementara itu,SMA Negeri 6 berencana mengadakan MOS dan pembinaan mental serta disiplin (mendis) pada 1–7 Juli. Sebanyak 224 siswa akan digembleng untuk membentuk kedisiplinan, mental, dan imtak. Wakil Kasek Bagian Kesiswaan Elvi Martalinda mengutarakan, melalui MOS dan mendis, siswa baru juga diperkenalkan sistem belajar mengajar di SMA N 6.
”Sekolah kita sendiri berbasis imtak, jadi tidak mungkin melakukan kegiatan yang bertentangan dengan aturan keagamaan serta menjunjung tinggi nilai kedisiplinan,” ujar dia. Terpisah, ketua panitia MOS dan mendis Intan Ratu Kartika menambahkan, kegiatan ini berlangsung selama tujuh hari,mulai 1–7 Juli, dan diikuti 224 siswa baru dengan mengerahkan 38 panitia.
”Acaranya ada tadarus, senam, sosialisasi tertib lalu lintas dari kepolisian,pemaparan materi, pembinaan konseling, eksebisi ekskul, latihan barisberbaris, dan pembinaan mental yang dilatih tiga anggota brimob. Pada akhir kegiatan akan ditutup dengan outbound,” ungkapnya.
SMAN 1 dan 3 serta 15 dan 17 sejak kemarin sudah melaksanakan MOS juga.(Sir)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar