Palembang:
Guru-guru yang mengajar di Kota Palembang bakal diroling
(dipindah) ke sekolah-sekolah pinggiran. Ini dilakukan untuk mengatasi
kekurangan guru di daerah pinggiran.
“Para guru akan dipindah ke sekolah-sekolah pinggiran
seperti di Gandus atau Matamerah yang memang dinilai kekurangan guru,” kata
Kepala Dinas Pendidikan,Pemuda,dan Olahraga (Disdikpora) Kota Palembang Riza
Pahlevi Senin (5/12).
Kebijakan ini diterapkan dalam rangka program
pemerataan guru,menyusul adanya kekurangan guru untuk beberapa mata pelajaran
di sejumlah sekolah dan penumpukan guru di beberapa wilayah. Program ini akan
dirutinkan setiap 3–6 bulan sekali.
Kebijakan ini merupakan hasil rapat pembahasan dengan
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan langkah inventarisasi data guru yang
dilakukan beberapa waktu lalu. Dengan adanya rolling atau kunjungan ke sekolah
pinggiran, Riza berharap para siswa di sekolah daerah pinggiran dapat merasakan
dibina oleh guru yang biasa mengajar di sekolah favorit.
Adapun untuk penentuan guru mana saja yang bakal ditugaskan tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan kepala sekolah. “Jadi, nantinya pihak sekolah yang akan membantu kami memilih guru mana yang mampu membantu mengajar di sekolah pinggiran,” ungkapnya Sebelum kebijakan ini dilakukan, pihak sekolah juga harus menyiapkan guru pengganti sementara yang dapat menggantikan posisi guru yang mengikuti program pemerataan Disdikpora.
Adapun untuk penentuan guru mana saja yang bakal ditugaskan tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan kepala sekolah. “Jadi, nantinya pihak sekolah yang akan membantu kami memilih guru mana yang mampu membantu mengajar di sekolah pinggiran,” ungkapnya Sebelum kebijakan ini dilakukan, pihak sekolah juga harus menyiapkan guru pengganti sementara yang dapat menggantikan posisi guru yang mengikuti program pemerataan Disdikpora.
Tak hanya itu, Disdikpora juga berencana mengadakan training of trainer (TOT) kepada sejumlah guru mata pelajaran tertentu. “Diharapkan setelah mendapatkan pelatihan dan pendidikan khusus (TOT), seorang guru bisa mengisi dan mengajar di mata pelajaran yang kekurangan tenaga pendidik. Contohnya, guru bahasa Indonesia juga bisa mengajar kesenian,”tukasnya.
Belum Sertifikasi
Upaya lainnya untuk peningkatan kualitas pendidikan, yaitu dengan memberikan insentif kepada guru yang mengajar di sekolah pinggiran. Namun, insentif tersebut akan diprioritaskan untuk para guru yang memang belum mendapat sertifikasi. “Usulan besarannya masih dibahas sekda dan pihak BKD,” ungkapnya.
Sementara itu,Kepala BKD Palembang Agus Kelana menyatakan, pihaknya tengah mempertimbangkan memberi pelatihan kepada guru agar kinerjanya dapat dimaksimalkan. Namun, sebelum merealisasikan rencana tersebut, terlebih dahulu akan dilakukan koordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB).
“Kami ingin tahu, apakah rencananya ini bisa diterima Kemenpan atau tidak. Kami juga akan tanyakan, apakah bisa diterima untuk aturan kenaikan pangkat masing-masing guru nantinya,” beber Agus. Pihaknya mencatat,saat ini alokasi guru di sejumlah tingkatan sekolah memang belum merata.
Ada tingkatan sekolah yang kelebihan jumlah guru, ada juga tingkatan sekolah yang kekurangan. Namun, berdasarkan hasil final pendataan Disdikpora dan BKD Palembang, sekolah dasar negeri dan sekolah menengah kejuruan negeri masih kekurangan guru. Sedangkan, sekolah menengah pertama negeri dan sekolah menengah atas negeri kelebihan guru. (sir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar