Minggu, 04 Desember 2011

eJenazah Brimob Tewas di Papua Tiba di Palembang




Palembang:
Jenazah anggota Brimob yang tewas tertembak di Kali Semen, Kampung Wandigobak, Distrik Mulia Kabupaten Puncak Jaya, Bripda Eko Apriansyah, tadi malam tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang.

Direncanakan, almarhum akan dkebumikan hari ini di desa kelahirannya, Sukomoro, Banyuasin.

Peti jenazah almarhum sebelumnya diangkut dari Jakarta menggunakan pesawat Garuda GA 126, 113 2445 JKT 200.

Upacara penghormatan terakhir dipimpin langsung Kapolda Sumsel Irjen Pol Dik Dik M Arief Mansyur. “Atas nama kepolisian, saya  menyerahkan jenazah kepada pihak keluarga,” ucap Dik Dik kepada tiga orang perwakilan dari keluarga Bripda Eko Apriansyah, di tengah heningnya di sekitar terminal kargo tadi malam.

Setelah upacara penghormatan terakhir, jasad almarhum langsung dibawa menuju rumah duka di Jalan Lintas Palembang-Betung RT12/- 02, Kelurahan Sukomoro, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Sabaruddin Ginting mengatakan, keluarga besar Polda Sumsel menyampaikan duka cita atas meninggalkannya Bripda Eko Apriansyah, anggota korps Brimob yang bertugas di Papua.

Senin (5/12), sambung Sabaruddin Ginting, pihaknya akan melakukan pemakaman secara dinas di pemakaman di daerah Sukomoro.

Modem

Menurut Bripda Irwansyah, adik almarhum Briptu Eko, semasa hidupnya memang dikenal sebagai sosok yang tidak banyak bicara. Bahkan, memasuki dua bulan menjalani operasi Tumpas, di Kampung Wondegobak, Puncak Jaya Wijaya, Papua, almarhum juga tidak banyak menceritakan tugasnya itu, kepada pihak keluarga.

Anggota Polda Sumsel ini menceritakan, terakhir komunikasi yang dilakukan almarhum, saat bertepatan dengan hari ulang adik bungsunya, Desi Wahyuningsi.

Adik bungsu almarhum, Desi Wahyuningsi mengungkapkan, selain pendiam, sang kakak merupakan sosok yang sangat baik dan perhatian pada keluarga.  

“Terakhir, kak Eko kasih modem biar bisa internetan buat tugas sekolah. Jadi, kami tidak perlu ke warnet dan ninggalin ibu sendiri di rumah,” ujar Desi yang dikenal paling dekat dengannya. Hadiah itu diberikan saat ultahnya tanggal 2 Desember lalu.

Pada Sabtu (3/12), sekitar pukul 15.00 WIB, melalui telepon pihak keluarga mendapatkan kabar, jika anak sulung dari empat bersaudara pasangan Aipda Isron (alm) dan Khodijah itu, telah tewas akibat tertembak di Puncak Jaya, Papua.

Isak tangis pihak keluarga, teman dan handai taulan seketika pecah, saat jenazah anggota Polri angkatan 2009 itu tiba di rumah duka. Sambil menangis, Ny Khodijah menyesalkan kebijakan Polri, yang tidak mengizinkan putranya pulang terlebih dahulu ke rumah, sebelum menjalankan tugas ke Papua. (sir)


Tidak ada komentar: