Palembang:
Jenazah anggota
Brimob yang tewas tertembak di Kali Semen, Kampung Wandigobak, Distrik Mulia
Kabupaten Puncak Jaya, Bripda Eko Apriansyah, tadi malam tiba di Bandara Sultan
Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang.
Direncanakan,
almarhum akan dkebumikan hari ini di desa kelahirannya, Sukomoro, Banyuasin.
Peti jenazah almarhum
sebelumnya diangkut dari Jakarta menggunakan pesawat Garuda GA 126, 113 2445
JKT 200.
Upacara penghormatan
terakhir dipimpin langsung Kapolda Sumsel Irjen Pol Dik Dik M Arief Mansyur.
“Atas nama kepolisian, saya menyerahkan
jenazah kepada pihak keluarga,” ucap Dik Dik kepada tiga orang perwakilan dari
keluarga Bripda Eko Apriansyah, di tengah heningnya di sekitar terminal kargo
tadi malam.
Setelah upacara penghormatan terakhir, jasad almarhum langsung dibawa menuju rumah duka di Jalan Lintas Palembang-Betung RT12/- 02, Kelurahan Sukomoro, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin.
Setelah upacara penghormatan terakhir, jasad almarhum langsung dibawa menuju rumah duka di Jalan Lintas Palembang-Betung RT12/- 02, Kelurahan Sukomoro, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin.
Kabid Humas Polda
Sumsel Kombes Pol Sabaruddin Ginting mengatakan, keluarga besar Polda Sumsel
menyampaikan duka cita atas meninggalkannya Bripda Eko Apriansyah, anggota
korps Brimob yang bertugas di Papua.
Senin (5/12), sambung Sabaruddin Ginting, pihaknya akan melakukan pemakaman secara dinas di pemakaman di daerah Sukomoro.
Senin (5/12), sambung Sabaruddin Ginting, pihaknya akan melakukan pemakaman secara dinas di pemakaman di daerah Sukomoro.
Modem
Menurut Bripda
Irwansyah, adik almarhum Briptu Eko, semasa hidupnya memang dikenal sebagai
sosok yang tidak banyak bicara. Bahkan, memasuki dua bulan menjalani operasi
Tumpas, di Kampung Wondegobak, Puncak Jaya Wijaya, Papua, almarhum juga tidak
banyak menceritakan tugasnya itu, kepada pihak keluarga.
Anggota Polda Sumsel ini menceritakan, terakhir komunikasi yang dilakukan almarhum, saat bertepatan dengan hari ulang adik bungsunya, Desi Wahyuningsi.
Anggota Polda Sumsel ini menceritakan, terakhir komunikasi yang dilakukan almarhum, saat bertepatan dengan hari ulang adik bungsunya, Desi Wahyuningsi.
Adik bungsu almarhum,
Desi Wahyuningsi mengungkapkan, selain pendiam, sang kakak merupakan sosok yang
sangat baik dan perhatian pada keluarga.
“Terakhir, kak Eko
kasih modem biar bisa internetan buat tugas sekolah. Jadi, kami tidak perlu ke
warnet dan ninggalin ibu sendiri di rumah,” ujar Desi yang dikenal paling dekat
dengannya. Hadiah itu diberikan saat ultahnya tanggal 2 Desember lalu.
Pada Sabtu (3/12),
sekitar pukul 15.00 WIB, melalui telepon pihak keluarga mendapatkan kabar, jika
anak sulung dari empat bersaudara pasangan Aipda Isron (alm) dan Khodijah itu,
telah tewas akibat tertembak di Puncak Jaya, Papua.
Isak tangis pihak keluarga, teman dan handai taulan seketika pecah, saat jenazah anggota Polri angkatan 2009 itu tiba di rumah duka. Sambil menangis, Ny Khodijah menyesalkan kebijakan Polri, yang tidak mengizinkan putranya pulang terlebih dahulu ke rumah, sebelum menjalankan tugas ke Papua. (sir)
Isak tangis pihak keluarga, teman dan handai taulan seketika pecah, saat jenazah anggota Polri angkatan 2009 itu tiba di rumah duka. Sambil menangis, Ny Khodijah menyesalkan kebijakan Polri, yang tidak mengizinkan putranya pulang terlebih dahulu ke rumah, sebelum menjalankan tugas ke Papua. (sir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar