Jumat, 02 Desember 2011

Pengejar Angin Raih 3 Nominasi FFI




Palembang:

Film Pengejar Angin garapan Sutradara Hanung Bramantyo, kerja sama dengan Pemprov Sumatera Selatan dan Pilar Production, masuk nominator Festival Film Indonesia (FFI) 2011.


Film yang diproduksi dalam rangka menyambut SEA Games XXVI lalu itu masuk nominasi dalam tiga kategori. Demikian itu diungkapkan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sumsel Robby Kurniawan, Jumat (2/12).

Robby menjelaskan, film Pengejar Angin menjadi nominasi untuk kategori peran pendukung pria terbaik Mathias Muchus, penyunting gambar terbaik Wawan I Wibowo, dan pengarah Sinematografi terbaik Faozan Rizal.

“Dari sekian banyak film yang bermutu di Indonesia, ternyata Pengejar Angin mampu masuk sebagai nominasi. Ternyata, film ini cukup bersaing dengan film yang lain,”ujarnya. Robby berharap film yang menceritakan tentang rakyat Sumsel, khususnya dari Kabupaten Lahat dan Muaraenim itu, bisa menjadi pemenang.

“Yang pastinya kita sudah bangga, film perdana Sumsel ini telah diakui oleh perfilman Indonesia, setidaknya sudah masuk FFI,”katanya. Menurut dia, film Pengejar Angin yang mayoritas dibintangi pemain lokal Sumsel itu merupakan satu-satunya film daerah yang bisa masuk dalam Bioskop 21 dan cukup diminati masyarakat di Indonesia.

Bahkan,menjadi nominator pada salah satu pagelaran bergengsi bagi insan film TanahAir tersebut. Rencananya sepanjang2012, film yang menceritakan tentang seorang anak sukses menjadi seorang atlet di bawah kultur dan tekanan orang tua sebagai “bajing loncat” itu akan ditayangkan di televisi nasional. “Nantinya film ini akan diputar di stasiun televisi nasional usai pemutarandiseluruhBioskop21 di Indonesia,”tuturnya.


"Pengumuman pemenang nominasi FFI itu akan berlangsung 10 Desember 2011. Kita harapkan tiga nominasi itu bisa menjadi pemenang meraih piala Citra." kata Robby.

Menurut Robby, film yang berlokasi di Kabupaten Lahat dan Muara Enim, Sumsel itu menceritakan perjuangan seorang atlet yang bapaknya "bajing loncat" atau penjahat jalanan dengan sasaran mobil itu, bertujuan memotivasi masyarakat dalam mencapai cita-cita.

"Saat ini film Pengejar Angin merupakan satu-satunya film daerah yang bisa masuk dalam bioskop 21 dan film ini diminati masyarakat di Indonesia. Sudah lebih dari 50.000 warga di Indonesia menyaksikan film Pengejar Angin. Sekarang film ini ada beberapa bioskop masih memutar film itu," ujarnya.

Ia menambahkan, Pengejar Angin merupakan produk film daerah dan pembiayaannya melalui APBD Sumsel mencapai Rp 9 milyar.

Sebelumnya Hanung Bramantyo mengaku bangga telah dipercaya untuk menggarap film tersebut. Menurut Hanung, keterlibatannya dalam membuat film Pengejar Angin (Dapunta) merupakan bentuk kepedulian untuk mengangkat potensi daerah. Karena itu, diharapkan melalui film ini dapat memberikan dampak positif bagi dari Sumsel. (sir)

Tidak ada komentar: