Para direksi PT BA usai ditetapkan dalam RUPS LB Kamis (22/12) di Hotel Four Season, Jakarta. Milawarma (ketiga dari kiri) ditunjuk menggantikan Sukrisno sebagai dirut. |
Jakarta
Seiring dengan meningkatnya kapasitas angkutan kereta api
di wilayah Sumatera Selatan, pihak PT Bukit Asam (PT BA) Persero Tbk
menargetkan produksi batubara sebesar 16 juta ton di tahun 2012 mendatang
dengan jumlah penjualan sebesar 18 juta ton
Direktur Utama PT BA Tbk Persero Milawarma mengatakan
peningkatan jumlah produksi ini berkisar sebesar 20 hingga 25 persen sesuai
dengan kerjasama yang telah dilakukan perusahaan ini dengan pihak PT Kereta Api
Indonesia.
Menurut Milawarma, prioritas lainnya yang akan dilakukan
manajemen PT BA adalah penyelesaian pembangkit pertama dan ke dua yang
merupakan proyek IPP. “Proyek IPP ke dua ini butuh batubara 4,5 sampai 5 juta.
Ini menjadi salah satu prioritas kita ke depan disamping program lainnya,” kata
Milawarma kepada wartawan di Jakarta Kamis (22/12) usai RPUSLB.
Untuk mempercepat penjualan dan produksi ini, katanya, PT
BA akan merealisasi beberapa proyek lainnya saat yang sudah dalam tahap
pelaksaaan dan melanjutkan proyek-proyek pembangkit sudah yang direncanakan.
Diantaranya, katanya, pembangunan PLTU Bangko Tengah 2 x
620 MW atau (Sumsel VII) yang merupakan kerjasama PT BA dengan salah satu
perusahaan cari China. Pada proyek ini antara kedua pihak memiliki komposisi
saham 45 persen PT BA dan 55 persen China.
Proyek ini memperoleh pendanaan murni dari China dan
tidak ada jaminan dari pemerintah. Pada proyek ini katanya akan mampu
memanfaatkan konsumsi batubara sebesar 4,5-5 juta ton per tahun.
Prioritas lainnya, adalah merealisasi pembangunan rel
kereta api ke Tanjung Api-Api bekerjasama dengan PT Adani. "Sebetulnya ini
tinggal pelaksanaan saja namun belum dapat dipastikan apakah PT BA akan
terlibat dalam proyek ini. Tergantung dari kajian strategis dan bisnis PT BA
perlu masuk atau tidak," katanya
Dirut
Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa (RUPSLB) PT Bukit Asam (PT BA) Persero Tbk Milawarma ditetapkan sebagai
Direktur Utama (Dirut) PT BA menggantikan dirut lama Sukrisno yang memasuki
masa pensiun.
Milawarma sebelumnya
menjabat sebagai Direkur Operasi dan Produksi PT BA. Jabatan ini kemudian
digantikan Hery Supriyanto. Ditetapkannya Milawarman ini telah menepis isu
santer yang beredar sebelum RUPSLB berlangsung bahwa jabatan Dirut PT BA akan
dipegang oleh kalangan dari luar perusahaan ini seperti dari jajaran PLN
Persero.
Jajaran direksi baru PT BA Tbk ini
merupakan wajah-wajah lama yang berada di lingkungan BUMN tersebut. Hanya
saja Ahmad Sudarta yang sebelumnya menjabat Sekretaris Perusahaan
memperoleh posisi baru sebagai Direktur Keuangan mengantikan Heri Supriyanto
yang bertindak sebagai pelaksana tugas direktur keuangan karena direktur
keuangan mengundurkan diri pada saat RUPS Juni 2011 lalu.
Jajaran Direksi PT BA lainnya seperti
Anung Driprasetio yang sebelumnya menjabat sebagai direktur utama PT Bukit
Pembangkit Inovative (anak perusahaan PT BA) ditetapkan sebagai Direktur
Pengembangan Usahga menggantikan Heri Supriyanto. Sementara Maizal Gazali
menjadi Direktur SDM dan Umum mengantikan Mahbub Iskandar. M Jamil dipercaya
sebagai direktur niaga.
Dalam RUPSLB ini ditetapkan Patrialis
Akbar yang sebelumnya mantan Menteri Hukum dan HAM menjadi Komisaris Utama PT
BA yang baru menggantikan Supriyadi.
Putra Daerah
Gubernur Sumsel, H
Alex Noerdin menyambut baik suksesi di tubuh BUMN yang berpusat di Sumsel ini.
Terlebih melihat sosok direksi. Hanya saja, dia mengharapkan ada nama-nama dari daerah yang bisa masuk di
jajaran komisaris. “Itu sudah saya sampaikan dalam RUPS LB tadi,” ujarnya usai RUPS LB kemarin.
Dari nama-nama direksi yang dittetapkan kemarin,memang tidak
ada satu pun putra daerah Sumsel. Karenanya, Gubernur berharap orang-orang daerah bisa masuk di
jajaran komisaris. (
Keputusan lainnya yang ditetapkan dalam
RUPSLB ini adalah persetujuan pembelian kembali saham (share buyback) oleh
perseroan sebesar 5 persen dari total saham Seri B atau saham yang dilepas ke
publik sebanyak 115.206.592 saham dengan nilai Rp 2,044 miliar lebih. (sir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar