Jumat, 23 Desember 2011

PT BA Targetkan Produksi 16 Juta Ton

Para direksi PT BA usai ditetapkan dalam RUPS LB Kamis (22/12) di Hotel Four Season, Jakarta. Milawarma (ketiga dari kiri) ditunjuk menggantikan Sukrisno sebagai dirut.

Jakarta

Seiring dengan meningkatnya kapasitas angkutan kereta api di wilayah Sumatera Selatan, pihak  PT Bukit Asam (PT BA) Persero Tbk menargetkan produksi batubara sebesar 16 juta ton di tahun 2012 mendatang dengan jumlah penjualan sebesar 18 juta ton 

Direktur Utama PT BA Tbk Persero Milawarma mengatakan peningkatan jumlah produksi ini berkisar sebesar 20 hingga 25 persen sesuai dengan kerjasama yang telah dilakukan perusahaan ini dengan pihak PT Kereta Api Indonesia.

Menurut Milawarma, prioritas lainnya yang akan dilakukan manajemen PT BA adalah penyelesaian pembangkit pertama dan ke dua yang merupakan proyek IPP. “Proyek IPP ke dua ini butuh batubara 4,5 sampai 5 juta. Ini menjadi salah satu prioritas kita ke depan disamping program lainnya,” kata Milawarma kepada wartawan di Jakarta Kamis (22/12) usai RPUSLB.

Untuk mempercepat penjualan dan produksi ini, katanya, PT BA akan merealisasi beberapa proyek lainnya saat yang sudah dalam tahap pelaksaaan dan melanjutkan proyek-proyek pembangkit sudah yang direncanakan.

Diantaranya, katanya, pembangunan PLTU Bangko Tengah 2 x 620 MW atau (Sumsel VII) yang merupakan kerjasama PT BA dengan salah satu perusahaan cari China. Pada proyek ini antara kedua pihak memiliki komposisi saham 45 persen PT BA dan 55 persen China.

Proyek ini memperoleh pendanaan murni dari China dan tidak ada jaminan dari pemerintah.  Pada proyek ini katanya akan mampu memanfaatkan konsumsi batubara sebesar 4,5-5 juta ton per tahun.

Prioritas lainnya, adalah merealisasi pembangunan rel kereta api ke Tanjung Api-Api bekerjasama dengan PT Adani. "Sebetulnya ini tinggal pelaksanaan saja namun belum dapat dipastikan apakah PT BA akan terlibat dalam proyek ini. Tergantung dari kajian strategis dan bisnis PT BA perlu masuk atau tidak," katanya

Dirut
Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bukit Asam (PT BA) Persero Tbk Milawarma ditetapkan sebagai Direktur Utama (Dirut) PT BA menggantikan dirut lama Sukrisno yang memasuki masa pensiun.
Milawarma sebelumnya menjabat sebagai Direkur Operasi dan Produksi PT BA. Jabatan ini kemudian digantikan Hery Supriyanto. Ditetapkannya Milawarman ini telah menepis isu santer yang beredar sebelum RUPSLB berlangsung bahwa jabatan Dirut PT BA akan dipegang oleh kalangan dari luar perusahaan ini seperti dari jajaran PLN Persero.
Jajaran direksi baru PT BA Tbk ini merupakan wajah-wajah lama yang berada di lingkungan BUMN tersebut.  Hanya saja Ahmad Sudarta  yang sebelumnya menjabat Sekretaris Perusahaan memperoleh posisi baru sebagai Direktur Keuangan mengantikan Heri Supriyanto yang bertindak sebagai pelaksana tugas direktur keuangan karena direktur keuangan mengundurkan diri pada saat RUPS Juni 2011 lalu.
Jajaran Direksi PT BA lainnya seperti Anung Driprasetio yang sebelumnya menjabat sebagai direktur utama PT Bukit Pembangkit Inovative (anak perusahaan PT BA) ditetapkan sebagai Direktur Pengembangan Usahga menggantikan Heri Supriyanto. Sementara Maizal Gazali menjadi Direktur SDM dan Umum mengantikan Mahbub Iskandar. M Jamil dipercaya sebagai direktur  niaga.
Dalam RUPSLB ini ditetapkan Patrialis Akbar yang sebelumnya mantan Menteri Hukum dan HAM menjadi Komisaris Utama PT BA yang baru menggantikan Supriyadi.
Putra Daerah
Gubernur Sumsel, H Alex  Noerdin  menyambut baik suksesi di  tubuh BUMN yang berpusat di  Sumsel ini.  Terlebih melihat sosok direksi. Hanya saja, dia mengharapkan  ada nama-nama dari daerah yang bisa masuk di jajaran komisaris. “Itu sudah saya sampaikan dalam RUPS  LB tadi,” ujarnya usai RUPS LB kemarin.
Dari nama-nama  direksi yang dittetapkan kemarin,memang tidak ada satu pun putra daerah Sumsel. Karenanya, Gubernur  berharap orang-orang daerah bisa masuk di jajaran komisaris. (
Keputusan lainnya yang ditetapkan dalam RUPSLB ini adalah persetujuan pembelian kembali saham (share buyback) oleh perseroan sebesar 5 persen dari total saham Seri B atau saham yang dilepas ke publik sebanyak 115.206.592 saham dengan nilai Rp 2,044 miliar lebih. (sir)

Tidak ada komentar: