/// Gending Sriwijaya Milik Wagub Sumsel Peringkat Lima
Setelah sukses menggelar pertandingan ke-13 atau pertandingan terakhir selama dua hari (3-4/12) di Palembang dalam Konkurs Perkutut Kejurnas Cup 2011, akhirnya Liga Perkutut Indonesia (LPI) resmi ditutup.
Setelah sukses menggelar pertandingan ke-13 atau pertandingan terakhir selama dua hari (3-4/12) di Palembang dalam Konkurs Perkutut Kejurnas Cup 2011, akhirnya Liga Perkutut Indonesia (LPI) resmi ditutup.
Perlombaan yang digelar di kawasan penangkaran burung Raja
Bird Farm Palembang tersebut, dimenangi oleh burung perkutut yang bernama
Kaisar milik HR Ali Badri dari Alib Bird Firm (BF) dari Surabaya, Jawa
Timur (Jatim)
Wagub Sumsel Eddy Yusuf menyerahkan hadiah kepada pemenang. FotoRizal Makmun/Humas Pemprov Sumsel | Foto : Rizal Makmun/Humas Pemprov Sumsel |
Kendati
memenangi seri terakhir dalam Kejurnas dan menjadi juara pertama selama
enam kali berturut-turut, Kaisar belum mampu mengumpulkan poin
terbanyak dan harus puas pada peringkat kedua klasemen akhir. Sehingga
harus rela melepaskan juara umum LPI 2011 ketegori dewasa senior kepada
Beauty milik Gunawan MTG.
Keberhasilan
Beauty menjuarai LPI 2011 ini, menyambung keberhasilannya menjuarai LPI
selama dua tahun berturut-turut yakni LPI 2010 dan 2009.
Di
Kategori Dewasa Senior, perngkat pertama diduduki oleh Beauty, disusul
Kaisar, dan peringkat ketiga yakni Dar Der Dor.
Sedangkan di kategori
Dewasa Junior peringkat pertama jatuh pada Blackberry.
Dalam
LPI 2011 yang berlangsung selama 13 kali di 12 kota di Indonesia dalam
satu musim ini, burung perkutut yang diturunkan Wagub Sumsel, Eddy Yusuf
selama berlangsungnya LPI 2011 yakni Gending Sriwijaya hanya mampu
menduduki peringkat kelima akhir klasemen.
Dibincangi
usai penyerahan pialan, Gunawan MTG pemilik Beauty mengungkapkan,untuk
menjadi juara selama tiga tahun berturut-turut tidak harus mempunyai
resep khusus.
"Ya,
resepnya biasa-biasa saja tidak ada yang istimewa. Jadi tidak ada yang
harus dirahasiakan, semuanya berjalan seperti biasa," ujarnya.
Dikatakan
Gunawan, perawatan normal yang dilakukannya yakni sebelum perlombaan
dimulai Beauty harus diistriahatkan secara cukup.
"Waktu istirahat jelang lomba harus cukup dan diusahakan pada waktu lomba birahi," katanya
Walaupun
telah menjadi tiga kali juara beturut-turut, Gunawan menuturkan, Beauty
akan tetap turun pada LPI 2012 atau tahun
depan karena dinilai masih mampu bersaing dengan perkutut-perkutut
lainnnya dan masih berpotensi menjadi juara.
"Tahun ini Beauty turun full (13 pertandingan) dan tahun depan akan tetap turun kembali," ucapnya
Sementara itu, HR Ali Badri pemilik Kaisar mengatakan, bahwa
dirinya cukup puas dengan peringkat kedua di klasemen akhir LPI 2011.
Hal ini dikarenakan Kaisar baru turun mengikuti LPI 2011 pada
pertengahan
musim.
"Kaisar
turun saat komptsi telah setengah berjalan dan sejak turun Kaisar
selalu menang selama enam kali berturut-turut atau menyabet seluruh
juara di paruh musim," ungkapnya.
Burung
Kaisar yang dihargai Rp 2 Miliyar ini, diungkapkan Badri tidak akan
diturunkan kembali pada LPI 2012 karena akan mulai dikandangkan
"Untuk
tahun depan tidak akan kita turunkan karena sudah banyak yang booking
bibitnya, kalau tidak dikandangkan Kaisar hanya mampu bertelur satu
kali. Jika dikandangkan Kaisar akan mampu bertelur sebanyak lima kali,"
bebernya sembari menambahkan setiap telur Kaisar dihargai Rp 40 juta.
Sebagai
tuan rumah Kejurnas Perkutut dan sekaligus sebagi tempat penutupan LPI
2011, Wagub Sumsel, Eddy Yusuf mengatakan, untuk LPI 2012 akan dimulai
kembali pada bulan Maret mendatang.
"Untuk
tempatnya keliling, setiap burung itu berfluktuasi atau tidak sama
setiap pertandingan jadi juaranya berubah-ubah," katanya.
Dalam
LPI 2011, dikatakan Eddy, dirinya menurunkan beberapa burung namun
tidak semuanya berhasil karena ada yang mau bersuara dan ada yang tidak
mau bersuara.
"Untuk
Adipati yang kemarin sempat juara pada seri keenam, saat ini sudah saya
kandangkan. Karena akan diprioritaskan untuk berproduksi saja, untuk
nyari uang," terangnya sambil tertawa.
Sedangkan
Ketua Umum Persatuan Pelestarian Perkutut Indonesia (P3I), Mayjen
(Purn) Zainuri Hasyim menyatakan untuk tahun depan, LPI akan berlangsung
selama 12 kali pertandingan kejurnas di 12 kota di Indonesia.
"Kalau
untuk jumlah peserta tingkat nasional tidak terlalu banyak. Yang kita
utamakan disini adalah kualitas burung bukan kuantitas," tuturnya.
Suasana perlombaan di di kawasan penangkaran burung Raja Bird Farm Palembang . Foto Rizal Makmun/Humas Pemprov Sumsel |
Dalam
LPI ini menurut mantan Pangdan Siliwangi ini, yang dicari adalah
kepuasan pribadi bukanlah materi semata. "Untuk hadianya itu tidak
menjadi ukuran, karana yang kita cari itu kepuasan. Jadi juara itu hanya
formalitas," pungkasnya. (sir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar