Palembang,
Ketua DPRD Sumsel Wasista Bambang Utoyo menilai
konflik lahan yang terjadi di PTPN VII unit usaha Cinta Manis, Kabupaten OI,
sebaiknya diselesaikan secara administratif oleh Gubernur Sumsel Alex Noerdin. Sementara
ribuan warga OI kemarin mendemo Polda Sumsel tuntut pembebasan 11 rekannya yang
ditahan.
“Biarkan Pemprov Sumsel yang menyelesaikannya. Apabila
tidak tuntas dan harus menemui Meneg BUMN, DPRD Sumsel siap membantu,”katanya ketika
dimintai tanggapannya.
Ribuan petani dari 20 desa di tiga kecamatan wilayah
Kabupaten OI yang bersengketa dengan manajemen PTPN VII unit usaha Cinta Manis,
mendatangi Mapolda Sumsel. Kedatangan mereka bertujuan supaya ke-11 rekan warga
yang ditahan polisi sejak Kamis (19/7) dibebaskan.Setibanya di Mapolda Sumsel,
massa emosi dan berusaha merobohkan pagar masuk Mapolda Sumsel. Beruntung massa
yang hendak menerobos masuk ke berhasil diredam para tokoh desa masing-masing
dan aparat Polresta dan Mapolda Sumsel yang berjaga-jaga.
Setelah melalui negosiasi yang cukup alot dengan
pejabat Polda Sumsel yang memantau jalanya demo, yakni Kapolresta Palembang
Kombes Pol Sabaruddin Ginting, Direktur Ditreskrimsus Polda Sumsel, Kombes Pol
Raja Hariono,Kabid Propam Polda Sumsel,Kombes Pol Franky S Parapat dan Pjs
Kabid Humas Polda Sumsel AKBP R Djarod Padakova, akhirnya sekitar 20 perwakilan
pendemo dipersilahkan masuk melakukan dialog dengan pejabat utama Polda Sumsel
di ruang Deviacita Ditreskrimsus Polda Sumsel.
Koordinator aksi dari Walhi Sumsel,Anwar Sadat
menyambut baik kesempatan yang diberikan untuk berdialog. Selama ini, lanjut Sadat,
para petani dan warga melakukan aksi selalu sopan dan baik sesuai mekanisme.
“Saya ikut dialog ini karena sangat menghormati
institusi kepolisian ini dalam hal ini Polda Sumsel. Kami ingin ke-11 warga
dilepas. apa salah mereka. Karena saat kejadian mereka sedang duduk santai di
pos lalu diserbu ratusan anggota Brimob Polda Sumsel bersenjata lengkap.
Kemudian dipukuli dan diancam pakai senpi. Akhirnya ke-11 orang dibawa ke
mobil. Bahkan ada yang ditelanjangi,” tandasnya.
Direktur Ditreskrimsus Polda Sumsel Kombes Pol Raja
Hariono menjelaskan, setelah dilakukan pemeriksaan oleh penyidik dari Polsek
Tanjung Batu dan Polres OI, yang terbukti bersalah sembilan orang sedangkan
tiga lainnya sudah dilepas.
“Tuduhannya adalah ke-9 orang terbukti membawa senjata
tajam dan dijerat UU darurat. Bukan atas kasus pengerusakan atau pembakaran.
Saat ini masih dalam proses penyidikan. Polda Sumsel menyepakati paling lambat
Selasa (24/7) ke-9 warga yang ditahan akan dibebaskan dengan persyaratan penangguhan
tahanan,” ungkapnya di hadapan para perwakilan pendemo.
Ukur Ulang
Gubernur Sumsel Alex Noerdin meminta Kantor Wilayah
(Kanwil) Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Sumsel melakukan pengukuran
ulang lahan PTPN VII unit usaha Cinta Manis di Kabupaten Ogan Ilir (OI).
“Lahan yang belum memiliki HGU akan diperjelas
statusnya oleh BPN,”kata Alex seusai rapat dengan satuan kerja perangkat daerah
(SKPD) di lingkungan Pemprov Sumsel di Auditorium Bina Praja, Pemprov Sumsel.
Alex juga memperingatkan pihak tertentu yang berusaha memperkeruh suasana untuk
berhenti.
Pemprov Sumsel akan menjatuhkan sanksi kepada semua
pihak yang terbukti menjadi provokator hingga menimbulkan aksi anarkistis yang
dilakukan warga. “Sekarang status quo, nantinya lahan yang belum HGU akan
diukur ulang dan jika ada kelebihan di luar yang telah HGU atau diajukan akan
dikembalikan kepada yang berhak. Sekali lagi, kepada yang berhak,” kata Alex.
Copot Kapolres dan Dansat Brimob
Independent Police Watch (IPW) Sumsel melalui Ketua
Divisi Humas dan Publikasinya Jon Kennedy mendesak agar Kapolres dan Dansat
Brimobda Sumsel dicopot karena dinilai telah melakukan tindakan kekerasan dalam
penanganan demo warga OI.
"Menindaklanjuti insiden Pemukulan yang terjadi
pada saat pengamanan oleh Aparat Kepolisian di Areal Perkebunan tebu milik PTPN
VII, Independent Police Watch, setelah melakukan investigasi dan komunikasi
dari beberapa korban tindakan represif Aparat Kepolisian, mendapatkan beberapa
Fakta-fakta yang sangat tragis, dan tentunya menjadi cambukan serta mencoreng
Institusi Kepolisian khususnya di Sumatera Selatan," paparnya
Dari beberapa informasi yang didapatkan, bahwa akibat
kejadian tersebut Kepolisian telah melakukan tindakan represif yang berlebihan
kepada warga cinta manis, dan salah satu anggota DPRD Sumsel Rusdi Tahar, yang kini
dirawat di RS. Charitas.
"Hasil Investigasi Lapangan yang kami dapatkan,
kemarin sekelompok Aparat Brimob menyerbu Posko-posko yang didirikan Warga
Cinta Manis dengan melakukan penangkapan, pengrusakan, dan tindakan represif
lainya. Tentu saja, membuat ketakutan dan ancaman yang serius di tengah warga
cinta manis. Hal tersebut, tentunya dikhawatirkan akan semakin memancing emosi
dan kemarahan warga yang masih depresi akibat Insiden yang terjadi di areal
Perkebunan PTPN VII. Tindakan tersebut justru menjadi propaganda besar dalam
memancing kerusuhan dan bentrok antara warga dan aparat kepolisian,"
tambahnya. (sir)
1 komentar:
http://www.indosiar.com/patroli/warga-bakar-lahan-tiga-polisi-terluka_97529.html
Posting Komentar