Kamis, 21 Juni 2012

Apresiasi Gemilang dan road to Jurnalis Award.

Palembang, 


Apresiasi Gemilang dengan tema Membangun Kreativitas Bangsa dipersembahkan Pemprov Sumsel untuk menyambut penghargaan Piala Citra FFI 2011 dan Piala Terpuji 2012 Film Pengejar Angin di Ballroom Hotel Aston Palembang, Kamis (21/6) malam.

Penampilan Pelukis Pasir Indonesia ini sekaligus membuka malam Apresiasi Gemilang dan road to Jurnalis Award.
 
Hadir dalam acara ini, orang nomor satu di Bumi Sriwijaya Alex Noerdin, sejumlah Pimpinan Media di Sumsel, dan para peserta lomba feature televisi yang turut meramaikan.

Tidak ketinggalan, Sutradara Film Pengejar Angin Hanung Bramantyo beserta sejumlah pemain seperti Matias Mucus, Kausar Hatta Yudana, Agus Kuncoro Adi dan sejumlah artis lainnya.
 
 Acara ini berlangsung meriah dengan menampilkan sejumlah hiburan dan perform pelukis Pasir Indonesia, Dedi Darko.

Pasir di tangan Dedi Darko bisa menceritakan banyak hal. Termasuk mengenai perkembangan singkat Bumi Sriwijaya.

Mengenakan jas dengan mata tertutup, ia menaburkan pasir di permukaan kaca yang di bawahnya sudah terhubung dengan layar monitor sehingga penonton bisa menyaksikan.

Sentuhan pertama dimulai dengan menebar basir membentuk gelombang yang
menjelma menjadi Sungai Musi dengan Jembatan Ampera yang membentang
di atasnya.

Bak nonton di dalam ruang bioskop penampilan pelukis top di Indonesia ini mengundang decak kagum dari undangan yang hadir.

Tidak berhenti sampai di situ. Tebaran pasir juga dibentuk sedemikian rupa hingga berwujud seperti gedung sekolah dengan cerminan program
sekolah gratis.

Gambar ini seolah menceritakan keberhasilan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin menerapkan sistem pendidikan yang banyak memberikan kesempatan kepada warga Sumsel untuk bersekolah.

Cerita selanjutnya disampaikan melalui lukisan pasir yang menggambarkan perjuangan Alex Noerdin menuju DKI 1.

Gambar Tugu Monas yang tegak berdiri dengan background para calon dibuat semirip mungkin. Tentu saja dengan gambar Alex yang paling mendominasi dengan progam Tiga Tahun Bisa-nya.

Bangga

Alex Noerdin mengaku sangat bangga atas raihan penghargaan film yang diproduksi di Sumsel, tepatnya di Kabupaten Lahat tersebut.

Menurutnya, ini akan menjadi modal atau motivasi bagi provinsi yang tengah berkembang pesat ini untuk meningkatkan apresiasi perfilman di Bumi Sriwijaya.

“Saya sangat berterimakasih kepada para kru film terutama para pemain dan masyarakat yang ikut mendukung suksesnya film ini. Ini tidak akan berhenti di sini. Kita akan buat film lebih banyak dengan kualitas lebih baik lagi,” ujar Alex.

Alex mengatakan, dunia perfilman di Indoensia harus didorong secara bersama-sama tidak hanya dari pusat melainkan daerah.

Menurutnya, India saja saat ini memproduksi film sekitar 900-an dalam setahun. Sementara Indonesia hanya mampu sekitar 90-an.

Karena itu, film ini diharapkan menjadi inspirasi bagi kepala daerah di provinsi lain. Sehingga potensi daerah bisa terekspos melalui kreativitas film ini.

“Di Indonesia ada 33 provinsi. Kalau masing-masing setahun menyumbang tiga saja, maka film Indonesia akan kaya,” katanya.

Sementara itu, Hanung Bramantyo mengungkapkan apresiasi terhadap komitmen Pemprov Sumsel yang sejauh ini menjadi satu-satunya daerah yang mendukung penuh pembuatan film di daerah.

Sebagai sutradara, ia merasa cukup puas dan ke depan merencanakan akan menggaraf sebuah film baru lagi.

“Saya tidak bisa menyebut film apa. Karena sejauh ini masih dalam tahap riset. Tapi yang jelas film berikutnya lebih kepada cerita kerajaan dimana dari kerajaan itu lahir pemimpin yang berhasil,” katanya.





Pemenang Feature Televisi

Di pertengahan acara, sejumlah pimpinan media di Sumsel juga didaulat membacakan nominasi dan pemenang Lomba Feature Televisi. Nominasi Editing Terbaik dibacakan Pemimpin Redaksi Sriwijaya Post (Sripo) Hadi Prayogo dengan pemenang Ardiyansah, Sriwijaya TV.

Sementara untuk kategori Video Terbaik dibacakan Pimpinan Pal TV Syafik Gani dengan pemenang Jefri, Feature Terbaik oleh Pemred Palembang Today Oktap Riyadi dengan pemenang Ardiyansah dan Naskah terbaik oleh Pemred Suara Nusantara Agus Rizal dengan pemenang Herdiansyah Saputra dari Mos TV.

Tidak ada komentar: