Senin, 25 Juni 2012

Bus Transmusi ke Unsri Stop Operasional



 *Diharuskan Ngetem
* Halte Diporakporandakan
Palembang:
Lima unit Bus Rapid Transit (BRT) Transmusi khusus mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) saat ini stop operasional akibat dilarang masuk ke area Kampus Unsri oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Direktur Utama PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) Bahder Johan membenarkan, lima unit Transmusi rute Unsri Bukit Besar– Unsri Indralaya saat ini memang tidak dioperasikan sembari menunggu keputusan pihak Unsri.

Sebelumnya bus Transmusi mahasiswa ini sempat beroperasi mulai Senin (28/5). Setelah dua hari berjalan, armada dilarang masuk ke area kampus karena dinilai tidak mengikuti aturan. “Aturan itu dibuat sendiri oleh mereka (oknum yang melarang Transmusi masuk Unsri). Aturannya
,  Bus Transmusi harus ikut ngetem atau antre mengambil penumpang,” kata dia kemarin. Aturan ini jelas berbenturan dengan aturan pihaknya.
Sebab, transportasi massal, seperti Transmusi, tidak boleh lama di halte untuk menunggu penumpang. Tidak hanya itu, semua halte portable yang dipasang di sepanjang jalan Kampus Unsri dijungkirbalikkan orang-orang suruhan sang oknum.

“Untuk menghindari hal
-hal yang tidak diinginkan, akhirnya kami mengambil kebijakan untuk stop operasional Transmusi sementara ini sampai ada keputusan lebih lanjut dari pihak Unsri,” ujar Bahder.
Bahder menyebutkan, selama Transmusi khusus mahasiswa beroperasi, sambutan mahasiswa cukup baik. Apalagi, halte pemberangkatan sengaja disiapkan di empat titik kumpul mahasiswa, yakni di halte Unsri Bukit Besar yang disiapkan 1 unit bus Transmusi, halte BI Syariah Jalan Sudirman 2 unit bus,halte PDAM flyover simpang Polda 1 unit bus, dan halte seberang DPRD Kota Palembang 1 unit bus.

“Semua tentu menginginkan mendapatkan transportasi yang terjangkau dan nyaman. Tapi, kalau seperti ini, tentunya jadi terbengkalai lagi,” katanya. Menurut Bahder, semestinya larangan masuk ke Kampus Unsri tidak dilakukan karena Transmusi tidak mengambil penumpang lain selain mahasiswa. Selain itu,Transmusi pakai sistem point to point.Jadi, armada berangkat dari halte Kampus Bukit Besar langsung ke halte Kampus Inderalaya. Artinya,Transmusi khusus mahasiswa tidak mengambil penumpang dari tempat lain.

“Kami sangat sayangkan ini terjadi.Apalagi,demi melindungi kepentingan segelintir pihak, kepentingan orang banyak jadi terabaikan,” ujar Bahder. Sementara, untuk tiga bus Transmusi berukuran sedang yang sudah lama beroperasi dan melayani penumpang umum,tetap disiapkan untuk berangkat dari Terminal Karya Jaya menuju Kampus Unsri Indralaya.“Sebab, selain untuk meningkatkan pelayanan angkutan umum dalamKota Palembang,Transmusi juga melayani rute Palembang–Inderalaya, Ogan Komering Ilir(OI),”bebernya.

Terpisah, Wali Kota Palembang H Eddy Santana Putra menyayangkan adanya pelarangan bus Transmusi masuk ke Kampus UnsriInderalaya.“Saya harapkan pihak Unsri segera mengambil tindakan, kalau perlu laporkan masalah ini ke polisi.Pemkot Palembang ini hanya membantu untuk melayani transportasi mahasiswa. Tapi,kalau dihalangi seperti ini,kami jadi sulit,”tukasnya.
Sementara itu, Direktur Bina Sistem Transportasi Perkotaan (BSTP) Kemenhub Elly Adrianus Sinaga belum lama ini mengatakan,ke depan akan ada pertemuan moda kereta api dan bus kota di Inderalaya, persisnya di area Kampus Unsri.

Selain konektivitas moda transportasi, juga akan dikembangkan sistem satu tiket untuk modabuskota,busair,dankereta api.Bahkan,pihaknya berencana bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan lembaga keuangan untuk yulia
_menjadikan kartu mahasiswa sebagai alat pembayaran transportasi. (**) seputar Indonesia, selasa 26 juni 2012

Tidak ada komentar: