Palembang, Sinar Harapan
Dinilai memprioritaskan
perguruan tinggi negeri (PTN) dalam proses perekrutan, PT Pusri Palembang
didemo masiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Muhamadyah Bersatu (AMMB)
Kamis (14/6).
Dalam aksinya, mahasiswa PTS
ini menolak sistem perekrutan PT Pusri yang dianggap tidak adil karena hanya
memprioritaskan lulusan PTN. Hanya lulusan PTN yang diterima melamar di BUMN
pupuk terbesar di Asia Tenggara ini.
Massa yang berjumlah sekitar 50 orang itu mendesak agar
Pusri menghentikan rekrutmen tenaga kerja baru yang dilakukan baru-baru ini. Menurut
mereka, perekrutan itu sama saja dengan menyepelekan para lulusan PTS, karena
dalam persyaratan rekrutmen itu PT Pusri hanya mengkhususkan untuk lulusan PTN.
“Kami minta hentikan mendiskriminasi
PTS. Jangan lagi PTS dianggap sebelah mata, karena kualitas lulusan PTS tidak
kalah. Buktinya banyak yang sudah tersebar di perusahaan swasta,” kata koordinator aksi Abror Vandozer.
Selain mendesak PT Pusri lebih
adil merekrut karyawan, mahsiswa ini juga menuntut agar Pusri lebih transparan
melakukan perekrutan dengan mengikutsertakan unsure PTS. Mereka juga meminta
sivitas akademika masing-masing universitas swasta dilibatkan dalam setiap
perekrutan.
”Ke depan
kami meminta perekrutan tenaga kerja PT Pusri melibatkan sivitas akademika dari
universitas swasta untuk andil dalam mengoordinasi perekrutan karyawan. Jangan
sepelekan kami dari PTS, karena kami juga mampu bersaing,” ujarnya.
Kapolsek Kalidoni AKP Asmaja
mengungkapkan, aksi demo yang berlangsung sekitar pukul 11.00 WIB kemarin,
intinya memprotes kebijakan rekrutmen Pusri yang dinilai diskriminatif terhadap
PTS.
“Aksi
mereka damai dan sempat ada komunikasi dengan PT Pusri,”katanya.
Menurut dia, dalam perekrutan
itu, pihak Pusri menyerahkan sepenuhnya proses perekrutan kepada pihak ketiga
dalam hal ini Balitek Unsri. Pusri hanya menentukan apa-apa saja persyaratan
yang dibutuhkan untuk merekrut tenaga kerja, termasuk soal jurusan yang dibutuhkan.
(sir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar